Find Us On Social Media :

Ditutupi Mati-matian oleh Australia Lewat Lobi-lobi Tingkat Tinggi, Inilah Laporan Dunn, Nyaris Bikin Timor Leste Langsung Lepas dari Genggaman Indonesia Hanya Dua Tahun Setelah Invasi

By Khaerunisa, Jumat, 16 Oktober 2020 | 19:48 WIB

ilustrasi Timor Leste

Baca Juga: Cocok untuk Perang di Masa Depan, Prabowo Subianto Incar Jet Tempur F-35 saat Bertemu Menham AS, 'Gesit, Serbaguna, dan Miliki Kemampuan yang Tak Tertandingi'

Pada awal 1977, Dunn menyampaikan pesannya ke sejumlah negara Eropa, termasuk Prancis, Inggris, Swedia, Belanda, dan Portugal, serta ke Amerika Serikat.

Di setiap media, dia mendapat perhatian media dan diterima di tingkat tinggi, termasuk oleh pejabat senior kementerian luar negeri di Belanda, Prancis, dan Swedia, anggota parlemen terkait di Inggris, dan rekan mereka di Kongres AS.

Dengan Australia dipandang sebagai otoritas situasi Timor oleh sebagian besar komunitas internasional, pemerintah Fraser memilih menggunakan posisi ini untuk melobi rezim Suharto.

Ia menyampaikan misinya di negara-negara yang dikunjungi Dunn instruksi tentang bagaimana mendiskreditkan klaimnya.

Baca Juga: Tak Kalah dari Para Pendahulunya, Terungkap Nama Kim Jong-un Dijadikan Nama Universitas di Korea Utara, Mendidik Mahasiswa di Bidang Ini

Sebuah pesan ke kedutaan di Swedia, misalnya, mengarahkannya untuk menyampaikan keyakinan Australia bahwa “tidak ada informasi” untuk mendukung tuduhan pemerkosaan atau pelecehan terhadap warga sipil.

Juga bahwa skala kekejaman telah “sangat dibesar-besarkan”, angka kematian sangat dilebih-lebihkan, dan tuduhan Dunn hanyalah "desas-desus dan bukti bekas."

Sementara kepada Belanda yang parlemennya menyerukan penyelidikan internasional sebagai dampak laporan tersebut, Australia menanggapi bahwa "sangat sedikit yang akan dicapai" melalui sebuah penyelidikan.

Juga sekali lagi mengatakan bahwa temuan Dunn adalah "desas-desus."