Find Us On Social Media :

Ditutupi Mati-matian oleh Australia Lewat Lobi-lobi Tingkat Tinggi, Inilah Laporan Dunn, Nyaris Bikin Timor Leste Langsung Lepas dari Genggaman Indonesia Hanya Dua Tahun Setelah Invasi

By Khaerunisa, Jumat, 16 Oktober 2020 | 19:48 WIB

ilustrasi Timor Leste

Baca Juga: ‘Pemakaian Obat Antivirus Punya Efek Samping Sebabkan Gangguan Irama Jantung’, Infeksi Covid-19 Bisa Bikin Gagal Jantung, Bagaimana Prosesnya?

Meskipun pada tahap itu pemerintah Fraser belum mengakui penggabungan Timor Lorosae ke dalam Indonesia, namun jelas Australia berada di jalan tersebut.

Reaksi domestik dan internasional terhadap isi Laporan Dunn merupakan ancaman terhadap hal itu, dan tujuannya untuk mendukung dan melindungi rezim Suharto di arena internasional.

Oleh karena itu, pemerintah Fraser berusaha secara terbuka menyangkal realitas situasi di Timor Lorosa'e dan untuk menetralkan pekerjaan Dunn dan aktivis lainnya.

Menanggapi pertanyaan di parlemen tentang laporan pada 16 Maret, Menteri Luar Negeri Andrew Peacock mengabaikan tuduhan yang sebenarnya.

Baca Juga: Cocok untuk Perang di Masa Depan, Prabowo Subianto Incar Jet Tempur F-35 saat Bertemu Menham AS, 'Gesit, Serbaguna, dan Miliki Kemampuan yang Tak Tertandingi'

Juga menekankan kurangnya status resmi laporan tersebut, dan memperingatkan agar tidak membiarkan masalah tersebut menciptakan "kesalahpahaman" dengan Indonesia.

Pejabat DFA juga menunjukkan dukungan untuk rezim Suharto dan menolak kritik terhadapnya.

Meskipun laporan tersebut didasarkan pada kesaksian langsung dari saksi mata yang telah menyatakan kesediaan untuk berbicara kepada pertanyaan internasional, namun notasi pada salinan laporan DFA oleh petugas kedutaan Jakarta Woolcott dan Hogue menggambarkannya sebagai "desas-desus."

Di antara sejumlah notasi dalam salinan laporan tersebut berbunyi: "Bagaimana Anda menjarah seorang gadis?" ditranskripsikan di sebelah kalimat yang melaporkan "banyak penjarahan dan pemerkosaan terhadap gadis-gadis di Baucau."