Urusan dengan China Belum Selesai, India Malah Bikin Gara-gara Rencanakan Serangan dengan Jet Tempur Baru pada Pakistan

Tatik Ariyani

Penulis

Di tengah ketegangan yang masih berlangsung dengan China tersebut, rupanya India juga mulai memancing Pakistan dalam konflik lagi.

Intisari-Online.com -Perselisihan China dan India di perbatasan Lembah Galwan belum juga berakhir.

Bahkan, saat musim dingin tiba kedua belah pihak melengkapi pasukan mereka dengan peralatan dan persediaan yang dibutuhkan selama musim dingin.

Dari pihak China maupun India tak terlihat berniat menarik pasukan mereka dari perbatasan.

Meskipun, musim dingin bisa saja memberi kesempatan pada keduanya untuk menarik pasukan.

Baca Juga: Hentikan Sekarang Juga Jika Anda Peminum Air Isi Ulang, Efek Fatal dan Mengerikan Ini Bisa Terjadi dalam Tubuh

Namun, di sisi lain, pertempuran baru juga tidak dapat diabaikan bisa saja terjadi.

Di tengah ketegangan yang masih berlangsung dengan China tersebut, rupanya India juga mulai memancing Pakistan dalam konflik lagi.

Diketahui bahwa kedua belah pihak sama-sama mengklaim seluruh Kashmir sebagai wilayahnya tetapi hanya mengontrol sebagian saja.

Melansir Express.co.uk, Senin (12/10/2020), Pakistan mengatakan India merencanakan operasi militer.

Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang, Nyatanya Kulit Singkong juga Punya Manfaat Luar Biasa yang Jarang Diketahui

Hal itu terjadi hanya beberapa minggu setelah New Delhi memperkenalkan jet tempur baru ke Angkatan Udara.

Marsekal Angkatan Udara Pakistan, Mujahid Anwar Khan, mengklaim India sedang merencanakan serangan dalam upaya untuk menyebarkan konflik.

Khan mengungkapkan ketakutannya saat berbicara di Center for Aerospace and Security Studies di Pakistan.

Dia mengatakan bahwa pasukan India akan datang dalam jarak 5 kilometer untuk membuktikan dominasi mereka di udara.

Khan menambahkan bahwa India akan berusaha untuk menimbulkan "konflik di luar Kashmir dan di perbatasan internasional".

Khan berkata: "Saya membayangkan serangan India dalam 18-24 bulan.

“Sebagaimana menerima meteor dalam jumlah cukup besar yang dilengkapi Rafale dari Prancis.

Baca Juga: Nikahi Kakek 73 Tahun, Wanita Ini Merasa Sangat Menyesal Setelah Beberapa Bulan Menikah dan Memilih Bercerai, Kok Bisa?

“Hanya kali ini dia akan masuk lebih dalam dari 5 kilometer dan melibatkan banyak target untuk menandai keunggulannya di area dirgantara.

"Saya membayangkan niat India untuk menyebarkan konflik di udara di luar Kashmir dan mungkin di perbatasan internasional."

Pernyataan Khan datang hanya beberapa hari setelah Kepala Udara India Marsekal RKS Bhadauria mengatakan pada konferensi pers tentang induksi jet tempur baru.

India memperkenalkan jet Rafale baru ke Angkatan Udara awal bulan ini.

Marsekal Kepala Udara India mengatakan negara itu siap untuk menangani kemungkinan perang dua front dengan China dan Pakistan.

Dia berkata: "Integrasi Rafale membawa platform yang jauh di depan dan akan memberi kami keunggulan dan kemampuan untuk menyerang lebih dulu dan mendalam.

"Angkatan Udara India siap untuk segala kemungkinan konflik termasuk perang dua front."

Baca Juga: Awas! Virus Corona Bisa Bertahan 28 Hari di Layar Ponsel Anda

Dia menambahkan: "Posisi kami sebagai pasukan siap tempur yang kredibel sangat penting, mengingat peran Angkatan Udara untuk memastikan kemenangan dalam setiap konflik di masa depan.

“Skenario ancaman yang muncul di lingkungan kami dan di luar mandat perlu memiliki kemampuan yang kuat untuk berperang di seluruh spektrum peperangan.

"Saya dapat berbagi dengan Anda dengan keyakinan bahwa secara operasional, kami adalah yang terbaik."

Bhadauria juga berbicara tentang kebuntuan India yang sedang berlangsung dengan China.

Dia berkata: "Pembicaraan menuju pelepasan, diikuti dengan de-eskalasi, sedang berlangsung. Kami berharap bahwa pembicaraan akan berkembang sesuai dengan garis yang diharapkan."

Bhadauria juga menegaskan bahwa Angkatan Udara India "dalam posisi yang tepat" untuk konflik apa pun.

Baca Juga: TNI Menduga Ada Keterlibatan Pihak Asing dalam Rangkaian Serangan KKSB di Intan Jaya dan Nduga: Mereka yang Selalu Bicara Tentang Pelanggaran HAM

Artikel Terkait