Find Us On Social Media :

Bikin Huawei Berada di Tubir Kematian, AS Tak Sadar akan Buat Teknologi China Melesat Kian Pesat dan Tak Mungkin Lagi Bisa Dikendalikan

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 14 September 2020 | 16:39 WIB

Ilustrasi Huawei dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Tetapi jika didorong terus menerus, itu mungkin bisa melepas HiSilicon.

Lengan desain chip Huawei adalah salah satu pakaian paling canggih di dunia.

Menurut icInsights, sebuah firma analis, HiSilicon masuk ke sepuluh besar perusahaan desain global berdasarkan pendapatan pada paruh pertama tahun 2020, perusahaan China pertama yang melakukannya.

Karena tidak lagi dapat merancang chip untuk pemiliknya setelah 14 September, HiSilicon dapat secara menguntungkan fokus melakukannya untuk pihak ketiga di China.

Baca Juga: Bandelnya Bukan Main, Kapal China Kembali Masuki Wilayah Laut Natuna Secara Ilegal, Bamkala: Sudah Diusir Tapi Mereka Menolak Pergi

Itu akan menghasilkan aliran pendapatan baru bagi Huawei.

Jika sebaliknya Huawei dipaksa untuk menutup HiSilicon, para insinyurnya yang diberhentikan akan diambil oleh tim desain chip di raksasa teknologi China lainnya seperti Alibaba, Tencent dan ByteDance.

Atau mereka bisa memulai firma desain baru sendiri; banyak yang dikatakan menyelinap keluar terlebih dahulu.

Setiap skenario mengkhawatirkan perusahaan seperti Qualcomm.

Perancang chip besar Amerika mencantumkan persaingan Cina sebagai risiko dalam pengajuan tahunannya.

Tahun lalu, penjualan di China menghasilkan $ 11,6 miliar dari pendapatan Qualcomm yang sebesar $ 24,3 miliar.

Sebuah HiSilicon yang dibebaskan dari Huawei akan mengancam penjualan tersebut.

Baca Juga: Setelah Perang Urat Saraf, Akhirnya China Janji Bebaskan 5 Warga India yang Mereka Tahan di Perbatasan, 'Kami Tidak Menculiknya, Tapi...'

Huawei memasang wajah pemberani.

Dikatakan akan menghabiskan lebih dari $ 20 miliar untuk penelitian dan pengembangan tahun ini, $ 5,8 miliar lebih banyak daripada pada 2019 dan hampir sama dengan Amazon, sebuah perusahaan dengan penjualan dua kali lipat.

Ia berharap mendapatkan aliran pendapatan baru yang tidak terlalu rentan terhadap serangan Amerika.

Ini tidak mungkin berhenti bahkan jika Joe Biden menjadi presiden tahun depan.

Tetapi ketika Paman Sam mengencangkan cengkeramannya, itu berisiko menekan teknologi China ke dalam bentuk yang tidak lagi dikontrolnya.

Huawei berharap untuk bertahan sampai saat itu.

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari