Find Us On Social Media :

Padahal Masih Hidup Tapi Makamnya Ada di Timor Leste, Inilah Kisah Alberto, Anak Bumi Lorosae yang Berpuluh-puluh Tahun 'Dirampas' dari Tanah Kelahirannya

By Khaerunisa, Senin, 14 September 2020 | 12:50 WIB

Alberto Muhammad menangis tersedu saat bertemu dengan kakaknya, Markita Ximenes, setelah terpisah selama 32 tahun.

Baca Juga: Bumi Sedang Gonjang-ganjing: Virus Corona Jauh Dari Kata Selesai, Ilmuwan NASA Sebutkan Periode 'Lockdown' Matahari, 'Itu Bisa Stress Juga Seperti Manusia Kelamaan Lockdown'

Komisi pencari kebenaran Timor Leste, CAVR, memperkirakan ada sekitar 4.000 anak Timor Leste yang dipisahkan secara paksa dari keluarga mereka antara 1975 sampai 1999 akibat militer Indonesia, pemerintah Indonesia, atau organisasi keagamaan. Mereka disebut anak yang dicuri.

Seperti Alberto yang kala itu berusia 14 tahun, maka anak-anak lainnya diperkirakan kini berusia antara 30-an hingga 40-an.

Sementara itu, disebut jika pemerintah Indonesia menolak bahwa anak-anak itu diambil secara paksa dan menyebut mereka sebagai anak-anak yang "terpisah".

"Mereka dibawa tanpa persetujuan tulus orang tua. Beberapa di antara mereka diurus dengan baik, dididik, dan dicintai. Namun, banyak juga yang disiksa dan ditelantarkan," kata Galuh Wandita, koordinator program reuni itu.

Baca Juga: Mantan Auto Menyesal, Dulunya Hanya Tukang Bersih-Bersih Toilet Dianggap Tak Punya Masa Depan Pacarnya Minta Putus, Kini Penghasilannya Malah Rp822 Miliar Per Tahun

Menurutnya, militer Indonesia ingin "mengadopsi" anak-anak dari keluarga penentang pemerintah Indonesia sebagai cara untuk menghukum, melemahkan, dan mempermalukan musuh.

"Bagi militer, anak-anak ini dibawa seperti jarahan perang. Pulang kembali dari Timor Leste dengan membawa anak menjadi seperti bukti kesuksesan mendominasi Timor Leste," katanya.

Tentang Alberto, kini ia sudah menikah dan telah menjadi seorang kakek.

Ia mengaku tidak pernah merasa betul-betul kerasan di Indonesia dan selalu ingat keluarganya di Timor Leste.