Penulis
Intisari-online.com -Terkadang, kehidupan ini tidak selalu berjalan dengan apa yang kita lihat seperti kisah berikut ini.
Seorang pria pembersih toilet ini mengalami kehidupan yang cukup dramatis hingga akhirnya dia sukses tetap sebagai pembersih toilet.
MenurutWorld of Buzz, pria asal Singapura bernama Vernon Kwek (48) kini menjadi milyader setelah menekuni pekerjaannya sebagi pembersih toilet.
Kisahnya berawal pada usia 14 tahun, ketika itu ayahnya seorang pedagang kehilangan pekerjaan.
Kemudian dia melamar sebagai pembersih toilet setelah melihat lowongan pekerjaan.
Nah, pada akhir pekan Vernon selalu membantu ayahnya untuk bekerja membersihkan toilet di kantor, dan gedung bangunan itu.
Suatu hari, Vernon melihat seorang manager perusahaan ternyata memiliki uang lebih banyak daripada dirinya.
Kemudian, dia memutuskan pergi dari rumah dan memutuskan sekolah selama 2 bulan, dan fokus untuk bekerja sebagai pembersih toilet.
Sayangnya apa yang dilakukan Vernon tidak seindah rencana yang diinginkannya.
Dia diputuskan oleh pacarnya dan mengatakan, "kamu adalah pembersih, saya tidak punya masa depan denganmu."
Terlebih, saat itu memang himpitan keuangan membuatnya keluar dari sekolah, dan ayahnya juga setuju jika Vernon berhenti sekolah.
Setelah ketekunannya itu dia bekerja keras dan dipromosikan sebagai supervisor pada usia 14 tahun, dengan gaji sekitar 800 dollar AS (Rp11 juta).
Beberapa tahun kemudian, dia dipromosikan menjadi seorang eksekutif senior dengan gaji bulanan mencapai 1.100 dollar AS (Rp15 juta).
Hingga dia terus naik jabatan menjadi subkontraktor dan memperoleh 25.000 dolar AS (Rp35 juta).
Memiliki gaji besar, membuat perilakunya berubah dia mulai menghabiskan uang dan bersenang-senang.
Karena perliakunya didengar perusahaan, saat berusia 25 tahun dia diputus kontrak dan usia 26 Vernon bangkrut, tapi ini bukan akhir ceritanya.
Lima tahun kemudian mencari pekerjaan, lagi-lagi dia mendapatkan masalah, subkontraktornya ditangkap karena mempekerjakan pekerja asing secara ilegal.
Vernon juga ikut dipenjara selama empat bulan di penjara Tampine, kemudian setelah keluar di bergabung dengan WIS Holdings, 10 tahun kemudian dia membuat Primech.
Saat ini dia memegang 10% saham di Singapura Primech Service & Enginering dan dua perusahaan pembersih lain A&P Maintenance Service dan Maint-Kleen.
Bahkan sekarang dia mempekerjakan sekitar 3.000 karyawan dan memiliki omset sekitar 80 juta dolar Singapura (Rp822 miliar) per tahun.