Intisari.id - Siapa yang tidka mentetahui kota Tangerang.
Kota Tangerang yang memiliki konsep Liveable, Investable, Visitable dan E-city yang disingkat menjadi LIVE, telah menjelma menjadi salah satu kota terbesar di Jabodetabek.
Karenanya, tidak heran berada di Tangerang seperti berada di kota Metropoilitan Jakarta.
Namun sayangnya, di balik kecanggihan infrastrukturnya, rupanya kecukupan gizi anak di masa 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) tergolong rendah alias stunting.
Tidak percaya? Tercatat, ada sebanyak 36 anak usia di bawah 5 tahun berada dalam status gizi kurang.
Baca Juga: Update Covid-19; Kemenkes Sebut Ada 7.008 Anak di Bawah Umur yang Telah Terinfeksi Virus Corona
Mirisnya penyebabnya karena kurangnya pemahaman, informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai SKM alias susu kental manis, yang sebenarnya bukan susu, juga tidak boleh diberikan untuk balita.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengakui masih banyak anak-anak yang mengalami stunting atau masalah kurang gizi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, tercatat ada sebanyak 28,8 persen warganya menderita kurang gizi.