Find Us On Social Media :

Diangkut Pakai Tronton hingga Terhambat di Pintu Tol, Begini Perjalanan Akhir Pesawat Pertama Buatan Indonesia N-250 Gatotkaca yang Digagas Habibie

By Mentari DP, Sabtu, 22 Agustus 2020 | 14:15 WIB

Pesawat N-250 Gatotkaca adalah pesawat buatan Indonesia pertama yang digagas oleh B.J Habibie.

Intisari-Online.com - Anda tahu pesawat N-250 Gatotkaca?

Pesawat N-250 Gatotkaca adalah pesawat buatan Indonesia pertama yang digagas oleh B.J Habibie

Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1995, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-50.

Hanya saja, saat itu, produksi pesawat itu dihentikan karena situasi ekonomi mengalami krisis.

Baca Juga: Kaya Akan Gas Alam dan Dipenuhi Ikan, China Sangat Ingin Caplok Natuna, Bikin Amerika Langsung Izinkan Indonesia Beli 8 Pesawat Tempur Ini

Setelah itu, pesawat tersebut disimpan di PT Dirgantara Indonesia di Bandung.

Nah, kini pesawat pertama buatan Indonesia tersebut akan disimpan di Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.

Pesawat itu dibawa melalui jalur darat dari Bandung dan tiba di Yogyakarta pada Jumat (21/8/2020) sekitar pukul 04.30 WIB. 

Sebelum sampai ke Yogyakarta, berbagai kendala dialami dalam proses membawa pesawat N-250 Gatotkaca ini.

Baca Juga: Kirim Puluhan Pesawat Tempur, Israel Gempur Jalur Gaza Habis-habisan Selama Seminggu Penuh, 'Jika Mereka Ingin Berperang, Kami Terima!'

Bahkan ban truk tronton yang membawa badan pesawat harus dikurangi anginnya agar lebih rendah dan dapat masuk ke pintu tol.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Fajar Adriyanto mengatakan truk trailer yang membawa pesawat N-250 Gatotkaca berangkat dari PT Dirgantara Indonesia pada Kamis (20/8/2020) dini hari.

"Kendala-kendala banyak, pertama pesawat ini kan dibawa trailer yang sangat panjang."

"Sehingga dalam perjalanan itu mungkin sedikit menghambat lalu lintas," ucap Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Fajar Adriyanto saat ditemui di Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Jumat (21/08/2020). 

Fajar Adriyanto menyampaikan, di sepanjang perjalanan banyak masyarakat yang antusias.

Masyarakat banyak yang mengabadikan momen dengan memotret pesawat yang dibawa dengan truk trailer.

"Di jalan banyak masyarakat yang antusias, banyak yang foto-foto di sepanjang perjalanan."

"Ketika kami istirahat di tempat rest area masyarakat banyak yang datang untuk foto-foto."

"Jadi sebetulnya sedikit memberikan hiburan bagi masyarakat," ungkapnya.

Kendala lainnya adalah terhambat di pintu tol yang tingginya tidak cukup.

Baca Juga: Berdalih untuk Eksperimen, Pesawat Tak Berawak Milik AS Ini Malah Diduga Memata-matai Stasiun Luar Angkasa China, NASA Sudah Lepas Tangan

 

Ada dua pintu tol yang tingginya tidak cukup untuk masuk truk trailer yang membawa badan pesawat N-250 Gatotkaca.

Dua pintu tol tersebut yakni di Gerbang Tol Kalikangkung dan Gerbang Tol Banyumanik.

Sehingga, personil harus mencari solusi agar truk trailer yang membawa badan pesawat N-250 Gatotkaca bisa masuk pintu tol.

"Ada beberapa pintu tol yang tidak cukup, awal sudah kita ukur cukup, tetapi ternyata tingginya tidak cukup."

"Kemarin karena tidak cukup ban trailer kita kempesin supaya turun, setelah masuk baru dipompa lagi," jelasnya.

Meski ada kendala, Fajar Adriyanto menuturkan tidak ada kerusakan pada pesawat N-250 Gatotkaca.

"Tidak ada kerusakan, selama perjalanan kita berusaha pesawat ini menjadi prioritas utama untuk diselamatkan."

"Kami mengucapkan terimakasih kepada Kepolisian, Polda yang kami lewati dan jajaranya, Jasa marga yang membantu kami memperlancar perjalanan," jelasnya.

(Wijaya Kusuma)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesawat N-250 Diangkut dengan Tronton, Terhambat di Pintu Tol hingga Angin Ban Dikurangi")

Baca Juga: Jangan Heran Jika Penyebarannya Makin Menjadi-jadi, Ternyata Jenis Virus Corona Baru Lebih Menular dan Mungkin Tidak Terlalu Mematikan