Intisari-Online.com - Sebuah rudal balistik dilaporkan meluncur dan mengarah ke wilayah selatan Kerajaan Arab Saudi.
Beruntungnya rudal balistik itu berhasil dikalahlah oleh koalisi Arab.
Apa yang terjadi?
Dilansir dari arabnews.com pada Senin (17/8/2020), rudal balistik itu yang meluncur dan manargetkan Arab Saudi itu adalah rudal balistik Houthi.
Dilaporkan rudal itu bertujuan untuk menyerang sasaran sipil di wilayah selatan Kerajaan pada Minggu (16/8/2020) sore.
Namun merekatelah mencegat dan menjatuhkan rudal balistik tersebut.
Walau berhasil menembak jatuh rudal balistik itu, pihak kerajaan Arab Saudi mengutuk keras aksi itu.
Apalagi jika benar rudal itu diluncurkan ke arah Kerajaan.
Koalisi Arab sendiri mengaku serangan yang menggunakan rudal balistik Houthi telah meningkat sejak akhir Mei.
Pada akhir Juni, bahkan ada rudal yang telah mencapai ibu kota Saudi, Riyadh.
Tak heran, koalisi Arab langsung membalas dengan serangan udara.
Dari hasil laporan, ada dua rudal balistik Houthi yang dijatuhkan serta pesawat tak berawak bersenjata.
Sementara itu, wakil juru bicara Direktorat Pertahanan Sipil di wilayah Jazan, Letkol Mohammed bin Hassan Al-Samghan, mengatakan bahwa pihak berwenang Arab Saudi menemukan sebuah ranjau yang tersembunyi di sebuah batu di Provinsi Ahad Al-Masarihah.
Dulu, wilayah itu merupakan daerah tambang yang pernah tersapu banjir.
Nah, ketika pihak berwenang berhasil membongkar tambang tersebut, mereka menemukan hal mengejutkan.
Di mana mereka menemukan lebih dari 1,1 juta ranjau ditanam. Diduga ranjau-ranjau itu ditanam selama konflik tersebut.
Kekuatan militer Arab Saudi
Menurut Global Fire Power tahun 2020, Arab Saudi berada di peringkat 17 dari 138.
Tepat di bawah Indonesia yang berada di peringkat 16.
Rating PwrIndx adalah
Saat ini, tentara aktif di Arab Saudi ada 235 ribu saja.
Angka itu tergolong rendah dibanding negara lain. Akan tetapi kekuatan tempur Arab Saudi sangat besar. Khususnya di darat dan udara.
Saudi memiliki sekitar 1.210 buah tank dan 5.472 kendaraan lapis baja.
Negara Timur Tengah itu juga 245 pesawat tempur dan 245 buah kapal serbu.
Salah satu keuntungan Arab Saudi lainnya adalah mereka bersekutu dengan Amerika Serikat (AS).