Penulis
Intisari-Online.com - Covid hari ini masih terus menghantui baik di Indonesia maupun dunia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (3/8/2020) memperingatkan, mungkin tidak akan pernah ada "peluru perak" untuk Covid-19, meski pembuatan vaksin terus dikejar.
WHO lalu mendesak para pemerintah dan warga negara untuk fokus melakukan langkah-langkah dasar yang sudah diketahui, seperti pengujian, pelacakan kontak, social distancing, dan mengenakan masker.
Hal-hal tersebut telah membentuk tatanan hidup baru (new normal) di masyarakat, di tengah mencuatnya krisis ekonomi.
"Kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu orang dari infeksi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual yang dikutip AFP Senin (3/8/2020).
"Bagaimana pun, tidak ada peluru perak sekarang - dan mungkin tidak akan pernah ada."
"Untuk sekarang, mencegah wabah dilakukan dengan dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit."
"Lakukan itu semua," desak Tedros.
Virus corona jenis baru ini telah menewaskan lebih dari 693.000 orang dan menginfeksi setidaknya 18,2 juta penduduk dunia, sejak merebak di Wuhan, China, Desmeber 2019.
Misi China
Pada awal Mei WHO mulai mendesak China untuk mengundang para pakar, guna membantu penyelidikan hewan asal mula Covid-19.
Induk kesehatan dunia itu kemudian mengirim ahli epidemiologi dan spesialis kesehatan ke Beijing pada 10 Juli, sebagai langkah awal penyelidikan bagaimana virus ini bisa menular ke manusia.
Misi pertama itu disebut Tedros sudah selesai.
"Tim lanjutan WHO yang melakukan perjalanan ke China kini telah menyelesaikan misi mereka untuk meletakkan dasar bagi upaya bersama selanjutnya dalam mengindentifikasi asal virus."
"WHO dan para pakar China telah menyusun kerangka acuan untuk studi dan program kerja tim internasional, yang dipimpin WHO."
"Tim internasional akan mencakup ilmuwan dan peneliti terkemuka dari China dan seluruh dunia."
"Studi epidemiologis akan dimulai di Wuhan untuk mengidentifikasi sumber potensial infeksi dari kasus-kasus awal."
"Bukti dan hipotesis yang dihasilkan melalui penelitian ini akan menjadi dasar bagi studi jangka panjang selanjutnya."
Namun tim itu belum kembali ke markas WHO di Jenewa, Swiss, untuk melakukan sesi tanya jawab.
Para ilmuwan meyakini virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini melompat dari hewan ke manusia, dan kemungkinan dari pasar Wuhan yang menjual daging hewan ekstrem.
Pihak berwenang di China mengatakan, virus bisa jadi menyebar dari pasar di kota itu yang menjual hewan hidup serta liar, tapi tidak ada konfirmasi lebih lanjut.
Baca Juga: Operasi Lebih dari 3.000 Pasien yang Terinfeksi HIV, Dokter ini pun Akhirnya Juga Terinfeksi HIV
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Mungkin Tidak Akan Ada "Peluru Perak" untuk Covid-19"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari