Sampai akhirnya pada Jumat (28/7/2020), ia sering mengalami deman hingga mencapai 37,8 celcius, padahal ia sudah rutin minum antibiotik.
Akhirnya, ia di antar temannya ke salah satu rumah sakit tempat temannya bekerja untuk melakukan swab tes sekalian menjalani perawatan medis.
Ia menjalani swab tes keduanya, lantaran swab tes-nya yang pertama lama keluar.
Dari hasil swab tes keduanya itu, CT Scan thorax-nya terdapat bercak.
"Ground Glass Ophacity, yg ada di sebagian besar kasus COVID-19 pneumonia (infeksi paru COVID-19)."
"Oh iya saya jg sedikit berat dan sakit kalau napas," tulisnya.
Saat dikonfirmasi, Ardiles mengatakan, hingga kini dirinya belum mengetahui darimana ia bisa tertular Covid-19.
Meski ia bekerja di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, namun ia selalu menggunakan APD lengkap.
"Bisa saja APD bolong kecil nggak kelihatan, saat di ruang istirahat, saat bertemu nakes lain di ruang istirahat."
"Atau saat perjalanan ke rumah sakit pakai ojol (ojek online) secara di jalanan nggak ada yang pakai masker," kata Ardiles saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (1/8/2020).
Untuk itu, Ardiles mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Sebab, virus corona bisa menginfeksi siapapun tanpa terkecuali, dari rakyat biasa hingga pejabat bisa terjangkit Covid-19.