“Zoanthropy klinis, atau keyakinan telah berubah menjadi binatang, adalah khayalan yang langka,” tulis para peneliti KU Leuven.
“Ada pandangan berbeda tentang patogenesisnya. Khayalan ini dapat terjadi dengan gangguan kejiwaan yang mendasarinya, tetapi bisa juga sekunder akibat gangguan struktural atau fungsional otak," imbuhnya.
Dalam kasus ini, satu-satunya mata rantai yang memungkinkan adalah depresi yang tampaknya diderita wanita itu setelah kehilangan anggota keluarga yang dicintainya.
Tetapi kondisi itu juga lazim di antara kerabatnya yang lain.
Menurut studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal Tijdschrift voor Psychiatrie , hanya ada 56 deskripsi kasus episode zoanthropy dalam literatur medis dan sejarah antara tahun 1850 dan 2012.
Penelitian terbatas pada subjek ini menampilkan kesaksian pasien yang berpikir mereka adalah anjing, singa, harimau, hyena, hiu, buaya, katak, termasuk keluarga sapi, kucing, angsa, badak, kelinci, kuda, ular, burung, babi hutan, gerbil dan seekor lebah.