Penemuan baru ini telah menyebabkan para ahli Mesir Kuno percaya bahwa dia mungkin telah meninggal karena serangan jantung besar-besaran sekitar 50-an.
Namun aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri) juga dapat menyebabkan stroke atau penyumbatan pembuluh darah otak yang fatal, sehingga penyebab kematiannya tidak pasti.
Sementara itu, beberapa ahli percaya ada alasan memilukan mengapa mulut mumi itu terbuka lebar.
Ahli percaya bahwa itu karena wanita itu meninggal sendirian dan tidak ditemukan selama beberapa jam dimana waktu rigor mortis telah dimulai, sehingga mayat itu membuka rahangnya dalam jeritan beku.
Meski ada pula yang meragukan teori tersebut, karena proses mumifikasi memakan waktu hingga 70 hari dan rigor mortis hanya bertahan beberapa jam.
"Ini jauh lebih mungkin bahwa pembungkus di sekitar rahang tidak cukup ketat untuk menahan mulut, karena cenderung jatuh ke posisi terbuka jika dibiarkan sendiri," Andrew Wade, seorang peneliti mumi di Universitas Barat , kata Gizmodo, dikutip dari Mirror.