Hidup Dikelilingi Musuh, Israel Punya Doktin Pertahanan Tokcer yang Kemudian Dicontek Iran, Sungguh Ampuh dan Sakti Mandraguna!

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Intisari-Online.com -Dari tahun 1950-an hingga 1970-an, kelangsungan hidup Israel selalu menjadi sasaran ancaman perang yang berkelanjutan.

Negara-negara tetangganya tidaklah bersahabat.

Israel dikeliingi musuh besar yang didukung oleh negara adidaya bersenjata nuklir.

Pengaturan strategis yang berbahaya ini menghasilkan tiga perang besar.

Baca Juga: Terjebak di Lingkungan Setan, Beginilah Potret Memilukan Kehidupan Penjara di Israel yang Hanya Dihuni oleh Perempuan, Ada yang Berjejalan dalam 1 Sel Tahanan

Salah satunya adalah Perang Yom Kippur tahun 1973.

Salah satu cara Israel mengatasi masalahnya adalah dengan membangun aliansi dengan kekuatan global.

Pertama Prancis, kemudian Amerika Serikat.

Prancis kemudian membantu Israel untuk memperbaiki persenjataan nuklirnya.

Baca Juga: Ribut dengan Iran, Israel Luncurkan Satelit Ofek 16 untuk Mata-matai Iran dan Proyek Nuklirnya

Namun aliansi dan persenjataan saja tidak cukup.

Israel harus membangun persahabatan lebih luas lagi dengan para tetangga dan musuhnya.

Hasilnya adalah Doktrin Pinggiran, yakni saat Israel mencari kerja sama dengan negara-negara non-Arab seperti Turki dan Iran untuk bekerja melawan tetangga-tetangga Arab.

Baca Juga: Bibitnya dari Kelompok Paramiliter Zionis untuk Lindungi Yahudi Lokal, Ini 5 Senjata Angkatan Darat Israel yang Paling Ditakuti!

Seperti yang dicatat oleh Yossi Alpher, seorang ahli strategi Israel dan mantan perwira intelijen, Israel juga berhubungan dengan negara pinggiran lainnya.

Termasuk dengan Sudan dan Ethiopia, yang kontrolnya terhadap hulu sungai Nil mengancam Mesir.

Lalu dengan man dan Maroko, lalu dengan elompok minoritas yang terkepung seperti orang Kurdi di Irak atau orang Kristen Maronit di Lebanon.

Baca Juga: Unit Kidon, Tim Pembunuh Angen Rahasia Mossad yang Lakukan Misi Balas Dendam dengan Cara yang Sadis namun Tak Meninggalkan Jejak

Namun jatuhnya sekutu pinggiran seperti Iran dan terjadinya perjanjian damai dengan Mesir serta Yordania, membuat keamanan dan Doktrin Pinggiran itu usang.

Tetapi pada waktunya, ancaman baru bagi Israel akan muncul: Iran.

Dan, dalam salah satu ironi besar dalam sejarah, Iran sendiri memiliki strategi yang mirip dengan Doktrin Pinggiran Israel.

Doktrin Pinggiran Iran

Baca Juga: 'Teknologinya Unggul dan Intelijennya Juga Canggih,' Setelah Serang Jalur Gaza, Israel Luncurkan Satelit Mata-mata

Iran tidak sepenuhnya terputus dari tetangganya seperti Israel pada waktu itu dan Iran juga memiliki opsi untuk membangun aliansi di pinggiran Arab.

Kemitraan mereka yang paling terkenal adalah dengan Houthi di Yaman.

Namun upaya Iran untuk meminjam Doktrin Pinggiran Israel berada di bawah tekanan yang meningkat.

Keterasingannya di wilayah ini semakin dalam dan hubungan dengan tetangga-tetangga Teluk semakin menurunkan hubungan.

Baca Juga: Wajah 'Mesum' Korps Penjaga Perdamaian PBB, Gunakan Mobil Dinas untuk Berhubungan Badan, Ratusan Petugas Lain Terlibat Eksploitasi Seks

Lebih jauh,Iran tidak memiliki mitra kekuatan besar yang dalam dan dapat dipercaya.

Dan bahkan jika itu bisa terwujud, infrastruktur kritis dan kemampuan militer Iran harus ditangani terlebih dahulu sebelum dapat mendekati kekuatan unilateral gaya Israel.

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait