Penulis
Termasuk Harus Nikahi Pohon Terlebih Dahulu dan Menikah Dengan 'Gaun Sampah', Tradisi Pernikahan Berbagai Penjuru Dunia Ini Ribet Tapi Harus Dijalani Para Pengantin
Intisari-online.com -Untuk sesaat, mari bayangkan dunia sebelum pandemi.
Saat keadaan masih seperti biasa dan orang-orang bisa melangsungkan resepsi pernikahan sebagaimana mereka inginkan.
Rupanya tradisi pernikahan di seluruh dunia sungguh macam-macam.
Ada yang romantis dan manis, tapi tidak jarang juga ditemukan tradisi yang aneh dan membuat jijik.
Beberapa yang akan disebutkan ini mungkin mengejutkan Anda.
1. Karpet manusia untuk pengantin
Ya, Anda tidak salah dalam membacanya, ada tradisi pernikahan ketika pasangan pengantin menikah maka harus disiapkan karpet untuk tempat mereka berjalan.
Baca Juga: Tetap Waspada dan Mawas Diri, Ini 5 Klaster Terbesar Penularan Covid-19 di Indonesia, Mana Saja?
Hanya saja karpet tersebut adalah karpet dari manusia.
Adat yang ada di pulau Marquesas, French Polynesia ini cukup membuat pilu.
Setelah prosesi pernikahan berakhir, kerabat-kerabat pengantin wanita harus berbaring telungkup dengan wajah menghadap tanah.
Selanjutnya, mempelai pria dan wanita harus jalan di atas mereka layaknya mereka adalah karpet manusia.
Apakah Anda mau untuk menjadi salah satu relawan yang dijadikan karpet manusia itu?
2. Gaun sampah untuk mempelai wanita
Saat menikah pasti semua orang ingin kenakan jas dan gaun terbaiknya.
Namun kondisi itu tidak berlaku di Skotlandia.
Mereka punya tradisi menjijikkan yang mengharuskan pengantin wanita dan pria dikotori dengan berbagai macam sampah.
Sampah yang dimaksud termasuk sampah makanan busuk, susu basi, saus dan tulang ikan.
Tradisi ini memiliki makna bahwa jika pasangan itu dapat tahan akan siksaan itu maka cinta mereka pasti abadi dan bisa mengatasi mahligai rumah tangga mereka nanti.
Pastinya jika bisa menghadiri pernikahan seperti itu, pasti para tamu memilih menjauhi para pengantin.
3. Calon manten menangis sebulan penuh
Tradisi ini libatkan kesedihan yang dipaksakan.
Etnis minoritas Tujian, China memiliki tradisi bagi calon pengantin wanita harus menangis sebulan penuh sebelum pernikahannya.
Sisi baiknya, ia tidak harus menangis 24 jam selama 1 bulan penuh, tapi hanya sejam per harinya.
Selanjutnya keluarga pengantin wanita khususnya yang perempuan juga diajak menangis bersama-sama, tetapi mereka tidak harus sebulan penuh.
Ibu pengantin mulai ikut menangis 10 hari sejak tradisi itu dimulai, dan nenek pengantin menyusul 20 hari sejak tradisi dimulai.
Apa makna dari tradisi ini?
Rupanya, tangisan bagi etnis Tujian adalah ekspresi kebahagiaan yang tersamarkan dengan kesedihan.
Bagi mereka, kebahagiaan akan muncul setelah ada kesedihan sehingga setelah menangis akan tercipta nada harmonis yang bisa menjadi doa untuk pernikahan pengantin itu.
Memang cukup rumit untuk dimengerti.
4. Mulai hidup baru dengan loncati sapu!
Tradisi ini telah mengakar dari budaya Amerika Serikat wilayah selatan.
Saat para kulit hitam masih menjadi budak, mereka menikah dengan lakukan tradisi melompati sapu yang tergeletak di lantai.
Itu merupakan simbol jika pasangan pengantin akan memulai hidup baru.
Meski kini sudah jarang dipraktikkan, beberapa pasangan masih terlihat melakukan tradisi ini.
5. Larangan gunakan toilet selama 3 hari bulan madu
Baca Juga: Waspadalah! Hanya 60 Detik Naik Lift, Wanita Ini Tularkan Covid-19 ke 71 Orang, Begini Kronologinya
Tradisi menyakitkan ini ada di Kamboja.
Setelah menikah mereka lakukan bulan madu yaitu berada di rumah berdua selama tiga hari tiga malam.
Menariknya, selama waktu itu mereka tidak boleh menggunakan toilet sama sekali.
Bulan madu yang layaknya penjara ini diyakini untuk menghasilkan pernikahan bahagia dengan keturunan yang sehat.
Sungguh sebuah siksaan untuk yang ingin menikah.
6. Nikahi pohon terlebih dahulu
Mungkin ini termasuk tradisi paling aneh dan tidak masuk akal yang pernah Anda dengar.
Di beberapa bagian India, diyakini ada beberapa wanita yang lahir sebagai Manglik.
Manglik adalah konsep kepercayaan Hindu, yang mengutip Wikipedia, yaitu seseorang yang lahir dengan pengaruh Mars (Mangala) dalam astrologi Hindu.
Untuk mengetahui apakah seseorang termasuk Manglik atau tidak, orang Hindu India melihat dari tanggal mereka lahir.
Kepercayaan India menganggap jika seseorang lahir sebagai Manglik maka dia terkutuk, dan jika menikah dengan seseorang yang bukan Manglik maka akan menyebabkan gagalnya pernikahan mereka.
India memang terkenal akan kepercayaan mereka yang kuat terhadap astrologi, dan banyak yang menjadikan hal itu bisnis di sana.
Konon katanya Manglik, terutama wanita cenderung pemarah, berbahaya, menghancurkan seluruh keluarganya, tidak akan melahirkan keturunan laki-laki, dan sebabkan kematian suaminya.
Mereka dianggap sangat terkutuk dan untuk memastikan kehidupan pernikahan dengan orang Manglik bahagia, maka orang Manglik khususnya wanita harus menikah dengan pohon atau binatang terlebih dahulu.
Setelah itu mereka harus menebang pohon itu sendiri untuk menghapuskan kutukan mereka.
Tentunya, hal itu merugikan lingkungan.
Demikian tradisi ribet pernikahan yang harus dihadapi sebagian penduduk dunia, mana yang membuat Anda geleng-geleng kepala?
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini