Yan, mengatakan, "Alasan saya datang ke AS, adalah karena saya ingin menyampaikan kebenarasn soal Covid-19."
Di tempat kerjanya yang digolongkan sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia, Yan mengklaim bahwa dia adalah orang pertama yang mempelajari kasus mirip SARS ini.
Seorang teman di Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan Penyakit di China dilaporkan memberi tahu dia tanggal 31 Desember tentang kemungkinan penularan dari manusia ke manusia.
Namun, begitu dia melaporkan, Bosnya hanya mengangguk dan menyuruhnya tetap bekerja.
Yan menambahkan, "ada banyak, banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan tepat waktu dan diagnosis tepat waktu."
"Dokter rumah sakit takut, tetapi mereka tidak bisa bicara. Staf CDC ketakutan," katanya.