Penulis
Intisari-online.com - Sebuah fenomena kelahiran aneh di alami oleh seorang wanita dai Uzbekistan baru-baru ini.
Melansir Eva.vn pada Senin (6/7/2020), wanita itu syok bukan main saat melahirkan mendapati anaknya berkepala dua.
Sebelum melahirkan ternyata wanita itu sempat diberi saran untuk melakukan aborsi.
Namun, pihak keluarga menolak tawaran tersebut, lapor media setempat.
Menurut keterangan, petugas medis sempet memberikan peringatan pada wanita itu untuk ditawari melakukan aborsi.
Dia mengatakan, bahwa janin dalam perut sang ibu tersebut cacat, sayangnya ayah mertuanya tidak mengizinkannya melakukan aborsi.
Menurut laporan media setempat, sang ibu mengatakan bahwa ketka dia pergi untuk melakukan pemeriksaan ke-21, dia diberi tahu bahwa anaknya kembar.
Namun, kondisinya cacat, sehingga satu-satunya pilihan adalah melakukan aborsi.
Pada saat itu aborsi masih bisa diterima dengan aman, sehingga ibunya berpikir itu aman untuk bayi dan dirinya.
Namun begitu pulang dan memberi tahu rencanaya, ayah mertuanya menentangnya.
Ayah mertunya percaya takhayul dan melarang menantunya untuk melakukan aborsi, karena alasan agama.
Tanpa diduga kelahiran bayi ini justru membut seluruh keluarga syok dan terkejut.
Si kembar benar-benar terlahir mereka adalah bayi kembar siam.
Namun, karena cacat, mereka hanya memiliki satu tubuh, sementara kepalanya ada dua.
Bayi itu memiliki dua kepala yang artinya mereka memiliki dua otak berbeda, meski dalam tubuh yang sama.
Selain itu, meski memiliki satu tubuh, dokter menemukan bayi itu memiliki jantung, paru-paru, dan organ seksual yang sama.
Sebelumnya ibu dari bayi tersebut melahirkan tiga anak dalam kondisi yang sangat sehat.
Diketahui ayah mertuanya adalah sosok yang patriarki, selalu mengatakan dia adalah kepala keluarga.
Dia tidak peduli menantunya menderita, meski tahu bayi dalam kandungannya cacat, namun masih bertekad untuk melahirkannya.
Namun, begitu terlahir dalam kondisi tersebut, kakek bayi itu justru menawarkan untuk diadopsi orang lain.
Saat ini kakeknya juga mengakui dirinya menyesal, "di mana kita bisa membawa mereka? Kita tidak tahu berapa lama mereka akan hidup."
"Saya melakukan kesalahan, saya seharusnya membiarkannya melakukan aborsi, saya pikir anak saya akan melahirkan dua anak yang sehat," katanya.
Setelah bayi itu lahir, keluarganya kebingungan bagaimana mereka akan merawatnya sampai mereka dewasa.
Dilshod Rakhmonov, dokter yang membantu persalinan mengatakan, "ini adalah kasus langka 1/200.000 kelahiran di dunia."
"Namun, ini kasus yang rumit karena tubuhnya bergabung menjadi satu, untuk alasan ini kami harus melakukan pemeriksaan kompleks," katanya.
Dokter menjelaskan, kondisi ini biasanya disebabkan oleh perkawinan sedarah atau terkena radiasi, kini dokter membantu meningkatkan kesehatan bayi malang tersebut.