Modal Nekat Sambil Panik dan Gemetaran, Pak Kades Bantu Wanita Melahirkan di Pinggir Jalan Meski Tak Pernah Punya Pengalaman Sebelumnya

Tatik Ariyani

Penulis

tak pernah terbayang dalam benak Kades ini bahwa hari itu dia harus menolong seorang ibu yang melangsungkan persalinan.

Intisari-Online.com - Dalam kondisi terdesak, terkadang seseorang harus mengambil langkah sulit yang tak pernah dilakukan sebelumnya, termasuk membantu orang melahirkan.

Seperti Kades satu ini, di mana tak pernah terbayang dalam benak Kades Pasirharjo, Blitar, Chusana Churori bahwa hari itu dia harus menolong seorang ibu yang melangsungkan persalinan.

Pria 40 tahun pada Selasa (23/6/2020) membantu persalinan seorang warga tetangga desa, Siti Aminah (36).

Ibu empat anak, warga Dusun Bendelonje, Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun ini mendadak melahirkan di tengah jalan dekat rumah Chusana saat hendak meminta bantuan bidan desa.

Baca Juga: Human Error Tingkat Parah, Pilot Ini Justru Terbangkan Pesawat Sambil Asyik Membahas Covid-19, Nyawa 97 Orang Jadi Tumbalnya

Namun, belum sempat ditolong bidan, Aminah melahirkan di pinggir jalan.

"Sebenarnya saya enggak punya pengalaman khusus soal itu (persalinan). Hanya kebetulan dan modal nekat. Tapi alhamdulillah semuanya berjalan lancar," tutur Chusana saat ditemui di rumahnya, dikutip dari Surya, Rabu (24/6/2020).

Menurut Chusana, peristiwa tersebut berlangsung tanpa terduga. Sebab, kejadiannya mendadak sehingga ia harus menolong.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca Juga: Ramai Disebut Jamur Enoki Mengandung Bakteri yang Membahayakan Tubuh, Ahli Gizi Ini Sebutkan Cara Aman Mengkonsumsi Jamur Enak Asal Jepang Tersebut

Saat itu Chusana sedang berada di dalam rumah dan tiba-tiba terdengar ada suara wanita memanggil namanya.

"'Pak Lurah, Pak Lurah, Bu Bidan ke mana? Saat itu saya langsung setengah lari untuk menemuinya," ujar Chusana.

Begitu pintu rumahnya dibuka, ia kaget di depannya ada ibu hamil kelihatan agak panik dan sedang mencari bidan.

Chusana langsung lari ke rumah bidan yang ada di samping kanan rumahnya. Namun, bidan tak berada di tempat.

Baca Juga: Bagian Tergeli Wanita yang Benar-benar Ingin Disentuh Saat Bercinta

Melihat Aminah menahan sakit sambil memegangi perutnya, Chusana terbawa panik.

Apalagi Aminah terus mengikutinya sambil menggendong dua anaknya, satu berusia 7 tahun dan yang kecil berusia 14 bulan.

"Melihat itu saya agak panik dan langsung lari ke dalam rumah untuk menggambil handphone buat menelpon Bu bidan," paparnya.

Baru menelepon dan belum sempat diterima bidan, Aminah yang ada di sampingnya tiba-tiba mengerang kesakitan.

Bersamaan itu Aminah langsung terduduk di paving di samping rumahnya dan rumah bidan.

"Dia (Aminah) berteriak 'aduh pecah Pak, pecah Pak (ketubannya)," teriak Aminah ditirukan Chusana.

"Ya, kami semua panik, namun tak tahu apa yang harus kami lakukan. Melihat Bu Aminah seperti itu, saya dengan cepat membuka pakaiannya, terutama yang menghalangi proses persalinan itu," ujarnya.

Baca Juga: Nasib Bayi Kembar Buncing di Bali, Jika Lahir dari Keluarga Raja akan Dinikahkan Meski Inses, Jika Lahir dari Keluarga Rakyat Biasa akan Diasingkan

Chusanah dengan cepat mengambil posisi terlentang di atas paving.

Tanpa ada yang memberi tahu, Chusana langsung duduk di depan paha Aminah. Hanya hitungan detik, kepala bayi itu sudah terlihat.

"Begitu kepalanya terlihat, kedua tangan saya siap menadahinya. Bersamaan itu saya memanggil istri saya untuk mengambilkan selimut," ujar Chusana.

Meski kepala bayi itu sudah terlihat, Chusana mengaku tak berani berbuat apa-apa.

Dia hanya menyiapkan kedua tangannya untuk menadah. Rupanya, bayi tersebut keluar dengan sendirinya.

"Ya, saya sempat gemetaran karena saya enggak punya pengalaman khusus (menangani proses persalinan)," ungkapnya.

Chusana lega begitu bayi sudah berada di tangannya.

Ia kemudian menyelimuti bayi laki-laki tersebut. Setelah melahirkan, Aminah dan bayinya langsung dibawa ke Puskemas Talun, berjarak 4 km dari rumah kades.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu: Tanda Tubuh Kekurangan Mineral Tembaga, Ini Solusinya!

"Suaminya mengikuti di belakang bersama dua anaknya," ujarnya.

Selama di mobil atau dalam perjalanan ke puskemas, kondisi Aminah sehat. Termasuk bayinya sehingga membuat kades tak khawatir.

Heti Candra Susanti, Kepala Puskesmas Talun mengatakan, kondisi bayi aminah cukup sehat karena usia kandungannya cukup normal sembilan bulan tiga hari.

"Berat bayinya 3,3 kg, panjangnya 50 cm. Meski persalinannya seperti itu, semuanya berjalan lancar sehingga membuat keduanya tak ada masalah," paparnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Kisah Kades di Blitar Tiba-tiba harus Menolong Ibu Melahirkan di Jalan: Bayinya Saya Tadahi 2 Tangan

Artikel Terkait