Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah video yang mengerikan menunjukkan seekor ular anakonda yang sedang hamil menyerang sebuah mobil.
Dilansir dari Daily Star, Selasa (23/6/2020), mobil itu diketahui tengah melintas di pedesaan Brasil, Amerika Selatan, saat sang induk ular berbaring di tengah jalan dan menjadi ganas.
Dalam sebuah rekaman itu, seekor anakonda hijau (Eunectes murinus), berukuran lebih dari tujuh meter terlihat berjemur di tepi jalan.
Ia menarik banyak perhatian.
Pengemudi di dalam mobil yang terpana pun seketika berhenti untuk mengamati hewan raksasa itu.
Anakonda ini terlihat lebar bagaikan sebatang pohon, dan orang-orang mulai merekamnya dari dalam mobil sambil takut-takut.
Seorang pengendara mobil kemudian memutuskan untuk mencoba bergerak melewati ular itu, sementara seorang wanita yang gelisah memperingatkan akan berbahayanya ular itu.
Anakonda itu segera dengan sigap memasang posisi 'siap tempur.'
Saat mobil melintas, ia kemudian menyerang mobil dan seketika orang-orang di dalam mobil berteriak ketakutan.
Rekaman yang kedua difilmkan dari belakang mobil yang diserang itu, betapa si ular menyerang lagi dan membuat pengemudi mobil melarikan diri dengan cepat.
Adegan mengejutkan direkam di daerah Campo Grande di negara bagian Brasil barat Mato Grosso do Sul ketika sebuah keluarga sedang berlibur di pedesaan.
Bahkan orang-orang lokal yang terbiasa melihat anakonda mengatakan bahwa mereka belum pernah menemukan ukuran sebesar itu sebelumnya.
Petani Eduardo Jacintho, salah satu dari mereka yang berkendara melewati ular itu, berkata:
“Saya pikir ia akan pergi, tetapi tidak pergi."
"Aku takut, ular itu sangat besar, aku belum pernah melihat yang sebesar ini."
Ahli biologi lokal Juliana de Souza Terra mengatakan ular itu tengah hamil.
"Itu adalah serangan perlindungan diri agar manusia-manusia meninggalkannya sendirian karena merasa terancam."
Jacintho mengatakan dia tidak pernah berpikir untuk membunuh ular itu.
"Kami dapat membantu melestarikan hewan."
"Mereka punya habitatnya sendiri, begitupun dengan kita.
(*)