Find Us On Social Media :

Kisah di Balik Tragedi Tenggelamnya Kapal Titanic, Ketika Tanda Bahaya Pertama yang Digunakan Operator Bukan Sinyal 'SOS'

By Khaerunisa, Jumat, 19 Juni 2020 | 13:38 WIB

Baca Juga: Sejarah Panjang Ketegangan India dan China, Dan Mengapa Kebijakan 'Kuno' Bahwa China Lebih Unggul Dari India Tidak Sepenuhnya Benar

Ketika sebuah kapal di dekat Titanic, SS Californian, mengirim telegram bahwa itu telah dikelilingi oleh es, Phillips justru menjawab: “Diamlah! Saya sedang sibuk.”

Begitu Titanic menabrak gunung es, nada Phillips berubah dan dia menggunakan sinyal maritim Marconi: “CQD”.

Kapal maritim sudah meminta bantuan menggunakan alat nirkabel sejak 1899, tetapi belum menggunakan panggilan darurat standar.

Pada 1904, operator Marconi mengadopsi tanda panggilan umum yang biasa digunakan oleh telegraf Inggris: yaitu CQ (yang berarti “seek you”), ditambah D (distress atau hazard).

Baca Juga: 'Kesabaran Militer Kami Sudah Habis', Korea Utara Kembali Tebar Ancaman ke Korea Selatan, Singgung Pembalasan Berikutnya

Namun, ketika Titanic tenggelam pada 1912, sudah ada sinyal baru yang menandakan marabahaya di tempat kejadian: yaitu SOS.

Banyak yang mengatakan itu merupakan singkatan dari “Save Our Ship” atau “Save Our Souls”, tetapi sebenarnya huruf SOS tidak mendukung kalimat apa pun. Itu adalah adaptasi dari panggilan radio Jerman.

Sinyalnya terdiri dari tiga tititk, tiga garis, dan tiga titik lainnya.

Sangat sederhana untuk digunakan dalam kode Morse selama keadaan darurat.