Mirip Seperti di Wuhan pada Awal Wabah, Muncul Lagi Kasus Covid-19 di Beijing, Sama-sama Berasal dari Pasar, 'Kami Tak Mau Lakukan Kesalahan yang Sama'

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com - Tahun 2020 mungkin akan menjadi tahun yang tidak terlupakan untuk kita semua.

Alasannya karena pandemi virus corona atau Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia.

Awalnya, virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Lalu menginfeksi puluhan ribu warga China dan membuat negara ini lockdown.

Setelahnya, virus menyebar ke seluruh dunia hingga hari ini.

Baca Juga: Menangkan Undian Lotre Rp76 Miliar, Nenek Tua IniPilih Lakukan Operasi Plastik, Wajahnya yang Keriput Langsung Berubah Bak Gadis Remaja!

Belum sempatmereda, kasusvirus coronakembali muncul dan lagi-lagi itu terjadi di China.

Dilansir dariSouth China Morning Post(SCMP) pada Minggu (14/6/2020), kasus baru virus corona ini muncul di ibu kota China, Beijing.

Dilaporkan lebih 20 orang telah dinyatakan positif virus corona setelah mereka mengunjungi Pasar Xinfadi, sebuah pasar produk pertanian di Kota Beijing.

Akibatnya, kini pasar Xinfadi telah ditutup oleh pemerintah China.

Baca Juga: Bergerak Bak Bayangan, Inilah Fakta 4 Pasukan Khusus yang Melegenda di Dunia, Dengar Namanya Saja Musuh Langsung Lari Terbirit-birit

Seorang pakar kesehatan mengatakan lonjakan infeksivirus corona yang berkaitan dengan pasar perlu diwaspaadai oleh Beijing.

Sebab mereka tidak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti di Kota Wuhanpada masa awalpandemi virus corona di akhir Desember tahun lalu.

Karena kondisi itu juga berasal dari sebuah pasar.

Karena itu, Beijingharus wasapada untuk mencegah virus Corona menyebar ke kota lainnya.

Komisi Kesehatan Beijingpada Sabtu mengatakan ada 4 orang lagi yang dinyatakan terkonfirmasi positifCovid-19dan memiliki gejala.

Sehingga total kasus positif dengan gejala virus corona kini menjadi 7 orang.

Sementara, jumlah pasien positif tetapi tanpa gejala dilaporkan sebanyak 40 orang yang semuanya terkait pasar yang ditutup.

Kasus ini terjadi setelah 55 hari Beijingtanpa kasus lokal baru.

Pada Jumat, Provinsi Liaoning timur laut juga mengumumkan mereka memilii dua kasus baru yang keduanya kontak dekat dengan kasus yang ada di Beijing.

Kasus baru diduga berasal dari pasar

Pang Xinghuo, Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan pencegahan penyakit Beijingmengatakan semua kasus baru terkait dengan pasar grosir produk pertanian Xinfadi di distrik fentai, selatan Beijing.

Pasar itu telah ditutup sepenuhnya pada Sabtu.

Baca Juga: Covid Hari Ini 14 Juni 2020: Tambahan 1.014 Kasus Baru di Indonesia, 7,8 Juta Orang di Dunia Terinfeksi, dan Sepak Bola Italia Dimulai Kembali

Pasar ditutup karena tiga dari empat pasien yang diumumkan merupakan pekerja di pasar tersebut.

Sementara pasien keempat diketahui mengunjungi pasar itu sebelum menunjukkan gejala.

Pang mengatakan para pasien mungkin tertularCovid-19setelah melakukan kontak dengan pekerja yang tereinfeksi atau terkontaminasi Corona di pasar.

Saat ini, petugas kesehatan telah mengambil sampel untuk pengujian dari lokasi pasar itu.

Lebih dari 500 orang yang bekerja di pasar telah dites.

Hasilnya, 45 orang dari pasar dinyatakan positif meski tidak menunjukkan gejala.

Saat ini, pasien tanpa gejala itu telah dikarantina dan dalam pemantauan.

Karena kondisi ini, acara olahraga dan perjalanan wisata keBeijingtelah ditangguhkan.

Sementara 11 kompleks perumahan di sekitar pasar Xinfadi telah diisolasi dan dijaga.

Tiga sekolah dasar terdekat dan enam taman kanak-kanak telah ditangguhkan kelasnya.

"Masih belum ada kesimpulan tentang sumber dan rute infeksi untukCovid-19," kataFeng Zhanchun, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Sains dan Teknologi Tongji Medical College Huazhong di Wuhan,

"Tapi Beijing harus segera meningkatkan langkah-langkah pengendalian pandemi."

(Tribunnews.com/Daryono)

(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "Kasus Corona Muncul Lagi di Beijing China, Diduga dari Pasar Pertanian, Mirip Wuhan di Awal Wabah")

Baca Juga: Mulia Sekali, Menangkan Lotre Rp6 Triliun, Ibu Tunggal dengan 7 Anak Ini Pilih Menyumbangkannya ke Pendidikan Anak Terlantar

Artikel Terkait