"Dia mengoperasikan tentara bayaran, dengan tugas pembunuhan, pemukulan, penembakan dan pemboman," katanya.
"Dia juga menjalankan program penelitian dan pengembangan senjata untuk pemerintah Iran," Jelasnya.
"Dia berusaha mendapatkan rudal darat-ke-udara, dan merencanakan kudeta di Seyhelles," tambahnya.
"Jika Le Roux memiliki situasi dia bisa menyuap atau membunuh, dia akan menggunakan 200 orang bersenjata dengan dan menjadi panglima perang di Somalia," terangnya.
Le Roux adalah seorang pria yang lahir di Zimbabwe, memulai usaha kriminalnya pada tahun 2000-an, sambil bekerja sebagai pembuat kode dengan perangkat lunak.