Ditangkap Sebagai Penjahat Internasional dan Dijatuhi Hukuman 25 Tahun Penjara, Tak Disangka Pria Ini Melakukan Kejahatan yang Amat Menakjubkan Bak di Film James Bond

Afif Khoirul M

Penulis

Le Roux ternyata tidak hanya terlibat dalam penyelundupan narkoba, namun serangkaian kejahatan kelas dunia yang sudah terorganisir.

Intisari-online.com - Paul Le Roux namanya, pria 47 tahun iniditangkap oleh Administrasi Penegakan Narkoba AS pada tahun 2012.

Sesuai penangkapannya, awalnya Le Roux dinyatakan bersalah karena kasus penyelundupan narkoba dan dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.

Faktanya, kejahatan yang dilakukan oleh Le Roux ternyata sangat luar biasa dan digambarkan, mirip dengan kejahatan pada film James Bond.

Melansir Daily Star pada Sabtu (13/6/20), Hakim Ronnie Abrahams, mengatakan Le Roux memiliki skala kejahatan yang menakjubkan.

Baca Juga: Covid Hari Ini 13 Juni 2020: Masuk Bulan Juni, Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Tergolong Tinggi, Bahkan Ada 3 Hari Tembus 1.000 Kasus!

Le Roux ternyata tidak hanya terlibat dalam penyelundupan narkoba, namun serangkaian kejahatan kelas dunia yang sudah terorganisir.

Le Roux memimpin tentara bayaran yang melakukan tugas pembunuhan, pemukulan, penembakan, dan pemboman.

Selain itu yang tak kalah mengejutkannya lagi adalah, Le Roux membantu Iran dalam pengembangan sistem senjata.

Melalui teleconference, Hakim Ronnie Abrahams yang mengadilinya mengatakan, "Saya baru melihat seseorang yang melakukan kejahatan mirip dengan di film James Bond."

Baca Juga: Beruntung Bagi Anda yang Masih Memiliki Uang 100 Rupiah Tahun 1992 Ini, Tak Disangka Uang Ini Ternyata Istimewa, Berikut Penjelasannya

"Dia mengoperasikan tentara bayaran, dengan tugas pembunuhan, pemukulan, penembakan dan pemboman," katanya.

"Dia juga menjalankan program penelitian dan pengembangan senjata untuk pemerintah Iran,"Jelasnya.

"Dia berusaha mendapatkan rudal darat-ke-udara, dan merencanakan kudeta di Seyhelles," tambahnya.

"Jika Le Roux memiliki situasi dia bisa menyuap atau membunuh, dia akan menggunakan 200 orang bersenjata dengan dan menjadi panglima perang di Somalia," terangnya.

Le Roux adalah seorang pria yang lahir di Zimbabwe, memulai usaha kriminalnya pada tahun 2000-an, sambil bekerja sebagai pembuat kode dengan perangkat lunak.

Baca Juga: Saat Beberapa Daerah di China Melarang Makan Daging Kucing, 700 Kucing Justru Ditemukan Dijejalkan dalam Kandang Sempit, Siap untuk Dimasak

Dia pindah ke perdagangan senjata dan bekerja dengan rezim seperti pemerintah Iran yang menugaskan 2010 untuk mengumpulkan tim dan insiyur untuk mengembangkan senjata.

Penjahat itu telah menyuap pejabat negara di China, Filipina, dan beberapa negara Afrika, untuk memuluskan bisnisnya serta lolos dari pidana.

Pada Jumat (12/6) Le Roux mengatakan, dia menyesal dengan perbuatannya dan hakim mengatakan bahwa dia memiliki masalah kesehatan mental.

Le Roux mengatakan,"saya tidur satu atau dua jam, kemudian saya memikirkan tentang kejahatan mengerikan sepanjang waktu."

"Aku tidak punya kata-kata untuk menggambarkan perilakuku, aku meminta maaf pada keluarga dan korban," katanya.

Baca Juga: Seperti Trump, Pemerintah Brasil Disebut JugaMeremehkan Virus Corona dan Klaim Itu 'Hanya Flu Biasa', Dampaknya Ada800.000 Kasus Covid-19 di Brasil

Le Roux kini menghadapi ekstradisi ke Filipina atas kejahatannya selama ini.

Dia didakwa dengan pembunuhan yang dilakukan oleh tim pembunuh bayarannya di negara itu.

Sementara itu, tidak dijelaskan apakah Le Roux akan mendapatkan tambahan tuntutan atas kejahatannya selama ini.

Artikel Terkait