Penulis
Intisari-online.com -Kasus harian positif Covid-19 di Provinsi Jawa Timur sampai saat ini terus-terusan meningkat.
Penyebabnya, disebutkan oleh ahli epidemiologi Universitas Indonesa, Pandu Riono, ada 2 hal.
Penyebab utama kemungkinan adalah karena masifnya pergerakan manusia semenjak Idul Fitri.
"Kan banyak penduduk yang bepergian, jadi virus kan mengikuti aktivitas manusia," ucapnya.
Diketahui, pada 6 Juni 2020, terjadi penambahan kasus harian Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 286 kasus.
Kemudian, pada 7 Juni 2020, penambahan kasus harian di Jawa Timur sebanyak 113 kasus.
Berikutnya, pada 8 Juni 2020, penambahan kasus harian di Jawa Timur berjumlah 365 kasus.
Penyebab kedua adalah karena kemungkinan Jawa Timur tengah gencar melakukan tes Covid-19.
Baca Juga: Terungkap, Inilah Penyebab Harga Gula Masih Meroket dan Belum Tampak Akan Turun, Simak Selengkapnya
"Jawa Timur sedang gencar lakukan banyak kegiatan testing," ujar Pandu dilansir dari Kompas.com Senin 8/6/2020.
Namun menurut Pandu, meningkatnya jumlah tes Covid-19 bukanlah sesuatu yang buruk.
Justru, itu bisa ditiru oleh wilayah lain.
Menurut dia, peningkatan jumlah tes Covid-19 justru akan membuat daerah tersebut lebih siap menghadapi masalah yang ada.
Baca Juga: Resep Lodeh Labu Siam Ini Patut Anda Coba, Dapatkan 3 Manfaat Ini!
"Kita tahu besarnya masalah dan kita bisa mengantisipasi bagaimana mengatasinya," ujar dia.
Ia mengatakan, sangat berbahaya jika suatu daerah tidak memasifkan tes Covid-19.
Pasalnya, tidak semua masyarakat yang terjangkit Covid-19 memiliki gejala yang terlihat.
"Bahkan, itu lebih baik dibandingkan kita mengatakan suatu wilayah tidak ada kasus dibilang zona hijau, padahal enggak ada testing," ungkap Pandu.
(Sania Mashabi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menurut Ahli, 2 Hal Ini Jadi Penyebab Meningkatnya Kasus Harian Covid-19 di Jatim"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini