Penulis
Intisari-Online.com - Karena pandemi virus corona (Covid-19), warga Indonesia terkena dampak yang cukup signifikan.
Salah satu yang paling terasa adalah dampak ekonomi.
Sebab karena diminta untuk bekerja dari rumah (work from home), beberapa orang mengetahui gajinya dikurangi atau dipotong.
Lebih parah lagi, beberapa orang lainnya kehilangan pekerjaan atau di PHK.
Karena ekonomi sedang susah, pemerintah Indonesia pun mengeluarkan bantuan.
Salah satunyaBantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
Mereka yang menerima BLT DD adalah mereka yang termasuk warga miskin, kehilangan pekerjaan, hingga tidak bekerja.
Dan di tengah-tengah dana bantuan ini, justru seseorang menolaknya.
Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (6/6/2020), seorang perempuan lanjut usia (lansia) di Minahasa, Sulawesi Utara, menuai perhatian khalayak.
Ini karena dia menolak Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang diberikan kepadanya.
Warga lansia tersebut diketahui bernama Sartje Tetengean.
Nenek berusia 67 tahun itu merupakan warga Desa Pahaleten, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa.
Kabar mengenai nenek Sartje viral di media sosial, seperti Facebook dan aplikasi percakapan WhatsApp.
Karena serangkaian foto yang memperlihatkan dirinya menandatangani surat pernyataan menolak menerima BLT DD.
Alasan nenek Sartje menolak menerima BLT DD membuat warga terharu.
Pasalnya, dalam surat pernyataan bermeterai Rp 6.000 itu, alasan Nenek Sartje menolak BLT DD karena dirinya masih merasa sehat dan kuat bekerja.
Bahkan, nenek Sartje menyatakan masih banyak yang lebih membutuhkan atau layak mendapatkan bantuan tersebut.
"Demikan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak lain," kata Sartje dikutip dari surat pernyataan yang dibuat.
Surat pernyataan itu dibuat dan ditandatangani pada Kamis (4/6/2020).
Warga pun memuji perilaku nenek Sartje.
Salah satunya, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulut Herwyn Malonda.
"Salut. Oma Sartje menolak BLT. Dikaitkan dengan gerakan antipolitik uang dalam pilkada, sikap Oma Sartje dapat dijadikan sebagai role model," ujar Herwyn lewat pesan singkat di grup WhatsApp, Jumat (5/6/2020).
Herwyn menyebutkan, BLT merupakan bantuan yang legal.
"Tidak diterima Oma Sartje."
"Apalagi uang atau bansos yang diidentikkan dengan politik uang yang merupakan perusak demokrasi."
"Mudah-mudahan pada pelaksanaan pilkada nanti akan bermunculan 'Oma Sartje' yang lain dalam menolak politik uang," katanya.
(Skivo Marcelino Mandey)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Kabar Viral Nenek 67 Tahun di Minahasa Tolak BLT, Alasannya Bikin Terharu")