Penulis
Intisari-Online.com - Ada 2 proses melahirkan yang kita tahu. Normal dancaesar.
Umumnya, ibuyang melahirkan secara normal kerap disebut sebagai pahlawan sesungguhnya.
Padahal ibu yang melahirkan secara caesarjuga layak mendapatkan penghargaan yang sama.
Ibu yang melahirkan secara caesar harus berani mengambil risiko.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Dewa dan Cara Mengolahnya, Bisa Anda Coba di Rumah!
Karena risiko yang tinggi ini pula, ibu yang melahirkan secara caesar pantas mendapatkan gelar pahlawan sejati, gelar yang sama yang kita berikan pada ibu yang melahirkan normal.
Inilah risiko yang harus dihadapi ibu yang melahirkan secara caesar seperti dilansir dari Nakita.grid.id pada Minggu (24/5/2020).
1. Operasi dengan nyawa sebagai taruhan
Meski terlihat aman, bukan berarti melahirkan caesar tanpa risiko.
Saat dokter memutuskan untuk melahirkan bayi secara aesar, maka nyawa ibu menjadi taruhannya.
Ini karena risiko yang diambil saat melahirkan caesar tidaklah sedikit. Belum lagirisiko kesehatan lainnya.
Baca Juga: Covid Hari Ini 18 Mei 2020: Tembus 18.000 Kasus, 4.324 Pasien Sembuh, dan 1.191 Kasus Kematian
Ingat,dibandingkan persalinan per vaginam atau normal, prosedur operasi pada persalinan caesar membuat kesehatan mama lebih berisiko.
Studi dari Kanada yang dimuat di Canadian Medical Association Journal (Maret 2007) memaparkan, risiko akibat prosedur operasi yang mungkin dialamiinu.
Antara lain: hematoma pada luka bekas operasi, yang secara otomatis dapat memperpanjang masa perawatan Ibu di rumah sakit.
Tidak hanya itu.
Studi yang dimuat di Current Women’s Health Review pada Mei 2013 juga menambahkan risiko luka di kantong kemih sebagai salah satu jenis cedera yang paling sering terjadi pada persalinan caesar.
Studi yang dimuat di jurnal CHEST (September 2016) memperlihatkan, ibu yang menjalani persalinan caesar memiliki kemungkinan empat kali lipat lebih besar mengalami gangguan pembuluh darah VTE, yang dipicu oleh faktor pembekuan darah yang tidak normal.
Tingginya prevalensi ini dibandingkan dengan angka kejadian pada ibu yang melahirkan secara normal.
“Persalinancaesar itu sendiri merupakan faktor risiko independen terhadap kemungkinan terjadinya VTE di periode pascamelahirkan."
"Dalam masa kritis ini, ibu yang melalui persalinan caesar dapat mengalami proses pembekuan darah yang lebih aktif dibandingkan mama yang melahirkan secara normal."
"Sekitar 3 kasus VTE dapat terjadi untuk setiap 1.000 persalinan caesar,” kata peneliti utama Marc Blondon dari Divisi Angiology and Hemostasis, Geneva University Hospitals, Jenewa, Swiss.
3. Berjuang melahirkan sendiri
Operasi melahirkan caesar sama dengan operasi bedah lainnya, penuh sayatan, darah, dan operasi yang memakan waktu lama.
Bolehlah Ibu yang melahirkan normal senang karena saat melahirkan, ada suami yang mendampingi.
Ibu bisa menjerit, mencakar suami, atau memegang tangannya erat-erat.
Tapi lihatlah ibu-ibu yang melahirkan caesar, mereka harus melahirkan tanpa orang terdekat yang menemani, hanya dokter dan perawat.
Semua dilakukan demi sang buah hati yang akan dilahirkannya.
4. Berjuang untuk menyusui
Perjuangan menyusui ibu yang melahirkancaesar lebih berat.
Ini karena saat melahirkan caesar, ibutak bisa segera bertemu dengan bayi, sehingga interaksi antara ibu dan bayi kemungkinan tertunda.
Data dari penelitian yang dimuat di jurnal BMC Pregnancy and Childbirth pada April 2016) memperlihatkan, ibu yang melahirkancaesar secara terencana cenderung menyatakan tidak ingin menyusui, sehingga tidak menjalani inisiasi menyusu dini (IMD) segera setelah melahirkan.
Rendahnya angka IMD ini disertai dengan meningkatnya risiko mama mengalami kesulitan saat menyusui nantinya.
Ya banyak ibu yang melahirkan secara caesar berhasil menyusui.
Tapi ingat mereka harus berjuang keras dan tanpa kenal lelah, agar ia dapat memberikan makanan terbaik buat si kecil.
Banyaknya luka yang dialami, darah yang keluar, jahitan panjang yang harus mereka hadapi, serta nyeri berkepanjangan usai melahirkan membuat ibu yang melahirkan secara caesar layak mendapatkan predikat pahlawan.
Luka-luka itu tidak cepat mengering, bahkan membekas sampai bertahun-tahun.
Biarlah semua itu menjadi tanda, betapa besar perjuangan ibu-ibu yang melahirkan secara aesar.
Setuju?
(Saeful Imam)
(Artikel ini sudah tayang di Nakita.grid.id dengan judul "Ibu yang Melahirkan Secara Sesar adalah Seorang Pahlawan")