Find Us On Social Media :

Akibat Covid-19 Amerika Terlilit Utang Rp43 Ribu Triliun, Dampaknya Justru Bagus Untuk Indonesia ada 'Peluang Emas' dari Krisis di AS

By Afif Khoirul M, Jumat, 8 Mei 2020 | 16:57 WIB

Presiden Jokowi dan Presiden Donald Trump

Intisari-online.com  - Wabah virus corona membuat Amerika Serikat harus mengahdapi krisis ekonomi mengerikan.

Amerika Serikat (AS) berencana menerbitkan obligasi senilai US$ 3 triliun atau senilai Rp 45.300 Triliun.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan AS tersebut akan memberi dampak pada Indonesia.

"Dampaknya memang ada dua, ke pasar obligasi dan ke nilai tukar rupiah kita," terang Perry, Rabu (6/5) via video conference.

Baca Juga: Utang saat Beli Alusista dari Rusia dalam Jumlah Besar, Presiden Soekarno: 'Kalau Tidak Bisa Bayar, ya Kemplang Saja'

Bila AS kembali menerbitkan obligasi senilai US$ 3 triliun, berarti suplai US Treasury akan meningkat sehingga likuiditasnya pun akan meningkat.

Ini bisa berpotensi meningkatkan suku bunga US Treasury.

Meski begitu, Perry melihat bahwa peningkatan suku bunga tersebut tidak akan terlalu tinggi, sehingga membuat Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia masih akan tetap dilirik oleh investor global.

"Memang suku bunga akan naik, tapi nggak terlalu tinggi. Kalau lihat yield, SBN kita yang bunganya 7,9% - 8,08%. Perbedaan suku bunganya masih tinggi sehingga masih menarik investor global untuk membeli SBN kita," tambah Perry.

Baca Juga: Usianya 1 Abad Lebih, Nenek Ini Masih Doyan Nikah Sampai 23 Kali dengan Pria yang Lebih Muda, Meski Sudah Renta Nenek Ini Bisa Puaskan Pasangan di Ranjang dengan Trik Rahasia Ini