Penulis
Intisari-Online.com - Presiden Joko Widodo sudah menerapkan kebijakan larangan mudik.
Namun faktanya masih ada saja warga yang ngeyel dan tetap mudik.
Bahkan cara mereka mudik benar-benar buat polisi pusing.
Salah satunya cerita di bawah ini.
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (3/5/2020), petugas terpaksa meminta sebuah truk towing yang diduga mengangkut mobil berisis pemudik untuk putar balik di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/5/2020).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P. Martanto, menjelaskan, peristiwa itu terjadi di cek poin sekitar Taman Unyil Kota Semarang yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Semarang.
"Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB. Langsung kami minta putar balik," katanya, dilansir dari Antara.
Endro menjelaskan, saat itu petugas menghentikan truk towing yang mengangkut sebuah mobil yang ditutupi kain terpal.
Setelah diperiksa, di mobil tersebut ternyata berisi empat pria yang diduga pemudik.
"Langsung kami minta putar balik."
"Tidak sempat ditanya ke mana tujuan mereka karena saat itu arus lalu lintas padat," ujarnya.
Endro mengatakan, keempat pria tersebut kemudian diminta kembali naik ke atas mobil yang diangkut truk towing tersebut dan akhirnya memutar balik ke arah Kota Semarang.
Setelah itu, Endro berharap masyarakat mengikuti imbauan pemerintah di tengah pandemi corona.
"Taati imbauan pemerintah. Tunda mudiknya," katanya.
Ada juga cerita yang lewat jalan tikus.
Dua hari setelah larangan mudik diberlakukan, tepatnya pada Minggu, 26 April lalu, Budi, bukan nama sebenarnya, bersama istri dan dua anaknya berangkat dari rumah di daerah selatan Jakarta sekitar pukul 19.00 WIB.
Ia merencanakan berangkat malam agar peluang untuk lolos dari penjagaan lebih besar.
Dari Jakarta, Budi memacu mobil pribadinya melalui jalur tol hingga tiba di pos pemeriksaan Cikarang.
Ternyata, diminta putar balik.
Budi pun menghubungi temannya yang bekerja di perusahaan jasa transportasi, yang menyarankan keluar pintu tol Bekasi Timur untuk kemudian menggunakan jalur tikus dari Babelan, Karawang, hingga Cirebon.
Ternyata ada penjagaan juga, namuntidak seketat di Cikarang.
Setelah mengaku ingin jemput orang tua untuk kembali ke Jakarta karena tidak mungkin naik bus yang sudah tidak beroperasi lagi dan rawan kontaminasi serta cek suhu, Budi lolos.
Setelah lolos, Budi dengan keyakinan dan iman yang kuat memacu mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi hingga tiba di Karawang, lalu masuk jalur tikus lagi dan akhirnya tiba di Semarang.
"Sepi, hanya beberapa mobil dan mungkin penduduk asli."
"Saya tidak tahu di mana, ikuti jalan saja, gelap sekali jalannya, dan tengah malam pula."
"Saya tanya-tanya orang-orang yang nongkrong mau ke sini lewat mana, ya seperti negeri antah-berantah."
"Saya baru tahu ada di mana itu waktu tiba di Semarang, sekitar jam 2-3 malam."
Ada juga kejadian lucu diPelabuhan Merak.
Ada sebuah video yangdiunggah oleh akun Instagram@beritacilegon,pada hari Kamis (30/4/2020).
Dalam video tersebut terlihat warga mencoba mengelabui petugas untuk menyeberang via Pelabuhan Merak.
Diketahui,Pelabuhan Merak untuk sementara ditutup untuk angkutan penumpang, namun untuk angkutan logistik masih beroperasi.
Cara ini ternyata digunakan warga.
Di mana mereka menggunakan modus bersembunyi di bawah tumpukan kerupuk yang ditutup terpal warna biru.
Mobil ini telah dimodifikasi agar tidak dicurigai membawa penumpang.
Tapi petugas dari Polres Cilegon dan petugas dari Dinas Perhubungan sangat ketat.
Ketika diberhentikan petugas, sopir tidak mengaku ia membawa penumpang.
Ia mengaku membawa barang seperti kerupuk dan lainnya.
Ternyata, setelah dilakukan pemeriksaan, sudah terbaring dua orang pada bagian belakang, laki-laki dan perempuan.
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Cerita Pemudik Sembunyi di Mobil yang Diangkut Truk Towing di Semarang" dan "Cerita Pemudik Menelusuri Jalur Tikus Mudik dari Jakarta ke Jawa Tengah: Seperti Negeri Antah-berantah")