Penulis
Intisari-online.com - Hingga kini virus corona adalah penyakit yang sangat menular, bahkan telah menginfeksi lebih dari 2 juta penduduk dunia.
Dengan penularannya yang sangat cepat, mudah dan tidak terduga, menyebabkan penyakit ini hanya bisa dihindari melalui kontak langsung.
Sebab itulah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menjaga jarak fisik untuk mencegah terjadinya kontak.
Istilah menjaga jarak ini dikenal dengan sebutan Physical Distancing, diyakini cara ini adalah paling efektif untuk mencegah penularan virus corona.
Seperti diketahui virus ini bisa hidup pada berbagai permukaan, dan menular melalui droplet atau cairan dari tubuh manusia, seperti air liur yang dikeluarkan saat bersin.
Meski demikian, pernahkah Anda bertanya-tanya apakah virus corona juga bisa ditularkan melalui berhubungan intim.
Karena selama ini ilmuwan tidak pernah menyinggung bahwa virus corona bisa ditularkan melalui organ intim.
Lantas bernarkah bahwa berhubungan intim tidak bisa menularkan virus corona?
Melansir dari Daily Mirror, banyak pandangan bahwa kita dianjurkan menjaga jarak yang artinya kita tidak boleh berdekatan dengan orang lain.
Sementara saat berhubungan intim, seseorang harus menempel dengan pasangan lawan jenisnya.
Sebuah studi yang meneliti tentang berhubungan intim di tengah pandemi virus corona, mengatakan bahwa virus corona ternyata memang tidak ditularkan melalui berhubungan intim.
Dengan demikian, disebutkan bahwa berhubungan intim di tengah pandemi tidak akan menularkan virus corona.
Para peneliti, dari Universitas of Utah Health telah menemukan bukti baru bahwa virus ini tidak muncul dalam air mani atau testis pria.
Dr James Hotaling, rekan penulis penelitian ini mengatakan,"fakta bahwa virus ini tidak akan muncul di testis atau air mani."
"Jika penyakit Covid-19 menular secara seksual, ini bisa memiliki implikasi besar untuk pencegahan penyakit dan dapt memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan reproduksi jangka panjang pria," jelasnya.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengumpulkan sampel air mani dari 34 pria China selama satu bulan setelah mereka didiagnosis Covid-19.
Tes laboratorium tidak mendeteksi virus corona di antara air mani tersebut, sementara analisis genetik sampel menemukan bahwa sangat tidak mungkin virus menyerang sel testis.
Terlepas dari temuan itu, peneliti mengakui bahwa hal yang sama mungkin juga dialami oleh pasien Covid-19 dalam kondisi parah.
"Bisa jadi pria dengan sakit kritis mungkin memiliki viral load yang lebih tinggi, yang bisa mengarah pada kemungkinan besar menginfeksi air mani dengan virus, tapi kami tidak punya jawaban untuk ini sekarang," jelasnya.
Sementara virus corona tidak bisa menular secara seksual, ada pengecualian bahwa berhubungan intim tetap berbahaya dan bisa bepotensi menularkan virus corona.
Misalnya, dari ciuman antar mulut, virus ini bisa menyebar, kemudian jika salah satu pasangan yang membawa virus bersin juga berpotensi menyebarkn virus.
Dr Simran Deo, seorang dokter di Inggris menjelaskan, "Virus corona menyebar melalui tetesan air atau lendir dari hidung dan mulut yang mengandung virus."
"Jadi ciuman, berjabat tangan, kontak fisik dengan seseorang yang membawa virus memiliki risiko menularkan infeksi," jelasnya.
Dengan kata lain meskipun berhubungan intim memang tidak menularkan virus, justru kontak fisik itulah yang berbahaya dan berpotensi menularkan virus corona, jadi berhati-hatilah.