Ganyang Malaysia, Saat Pasukan Negeri Jiran Dilibas Marinir Indonesia Sebelum Sempat Kokang Senjata, Inggris Tutupi Malu Kalah dari 'Negara Kemarin Sore' dengan Dusta

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Para perwira Inggris awalnya menganggap remeh kemampuan pasukan marinir Indonesia. Akhirnya mereka harus membayar mahal atas sikapnya tersebut.

Intisari-online.com- Konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1962-1966 memang membuat pihak Negara Persemakmuran terutama Inggris, Australia dan Selandia Baru ekstra repot.

Mau tak mau trio negara beda benua satu rasa itu mengerahkan militernya untuk membantu serdadu Malaysia menghadapi infiltrasi sukarelawan dan tentara Indonesia.

Salah satu peristiwa yang akan dikenang dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia adalah Peristiwa Kalabakan.

Kalabakan adalah sebuah kawasan di distrik yang terletak di bagian barat distrik Tawau.

Baca Juga :Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius dan Sering Bikin Gentar Navy Seal AS

Jaraknya dari Kota Tawau adalah sekitar 100++ kilometer. Saat ini, Kalabakan hanyalah sebuah kota terpencil yang tidak memiliki status kota.

Saat itu bulan Desember 1963, Peleton X yang merupakan satuan khusus KKO AL (sekarang Marinir) ditugaskan ke perbatasan Kalimantan Timur (Kaltim)-Sabah.

Peleton X tersebut bertugas dibawah Basis VI operasi A/Koti.

Lantas KKO ditugaskan untuk melakukan raid/serangan ke Sabah (Sandakan, Lahat Datu dan Sempurna).

Baca Juga: Sama-sama Pejuang Kemerdekaan, Tangis Bung Karno Pecah saat Tanda Tangani SK Hukuman Mati Kartosoewirjo, Sahabatnya Sendiri yang Dinanti Tim Regu Tembak di Teluk Jakarta

Tim kemudian dibagi tiga kelompok kecil, sasaran pertama diserang oleh tim pimpinan Kopral Mar Sukibat dan Orajurit Mar Subroto.

Sasaran kedua akan diserang oleh pasukan pimpinan Serda Mar Rebani.

Sedangkan sasaran ketiga akan diserang oleh tim pimpinan Prajurit Mar Asmat.

Para personel KKO yang akan melaksanakan serangan ini memang sudah dibekali latihan jungle warfare dan berkualifikasi komando.

Baca Juga: Ngotot Buruh Tetap Gelar Aksi May Day di Tengah Pandemi Corona, Kecuali Pemerintah Turuti Ini, Said Iqbal: Jika Tidak, Buruh Tetap Aksi

Maka didalam diri mereka tersimpan 'beban' sekaligus kebanggaan sebagai prajurit elit Indonesia.

Dengan keadaan alam berhutan Kalimantan maka tepat rasanya kenapa KKO ini dipilih untuk melakukan serangan.

Lawan yang akan dihadapi oleh pasukan KKO ini bukan sembarangan, yakni Royal Malaysia Regiment ditambah kesatuan prajurit Inggris yang sudah kenyang pengalaman kontra gerilya di kampung Kalabakan.

Pasukan pimpinan Serda Rebani lah yang bertugas menyerang posisi dua pos pasukan Royal Malaysia Regiment berkomposit serdadu Inggris tersebut.

Baca Juga :Saat Pasukan Marinir RI yang Sedang Berpuasa Gemparkan Ajang Latihan Perang Tingkat Dunia, RIMPAC

Satu kesalahan fatal kemudian diperbuat oleh pasukan Royal Malaysia Regiment dan kesatuan Inggris dalam menjaga pos perbatasannya.

Mereka menganggap remeh kekuatan pasukan Indonesia disana dan penjagaan menjadi lengah.

Apalagi persenjataan yang dimiliki oleh pihak lawan lebih komplit.

Baca Juga: Momen Dramatis saat Para Pekerja Medis Menghadapi Sendiri para Demonstran yang Menolak Lockdown, Lihat Bagaimana Cara Mereka Merespon Intimidasi

Pasukan KKO pimpinan Serda Rebani tentu tak menyia-nyiakan hal ini.

Dengan perlengkapan tempur seringan mungkin, pada jam J hari H, pasukan Marinir Indonesia itu langsung menyerang secara mendadak dan cepat ke posisi Royal Malaysia Regiment setelah sebelumnya menerobos wilayah lawan.

Serangan mendadak ini tentu tak disangka-sangka oleh pasukan Malaysia dan Inggris karena mereka lengah.

Belum sempat kokang senjata dan siap tempur atau istilahnya "caught with their trousers down" mereka sudah dihabisi oleh serangan cepat KKO AL.

Baca Juga :Prajurit Marinir yang Berenang Melintasi Selat Sunda Merupakan Prestasi Luar Biasa, tapi Apa Rahasianya?

Korban dari pihak Malaysia dan Inggris berjatuhan, sebanyak delapan orang tewas dan 38 lainnya luka-luka.

Pasukan Serda Rebani juga berhasil merampas 1 Rifle Bren, 7 SMR, 10 Sten Gun dan 1 buah pistol milik musuh.

Sedangkan dari KKO sendiri gugur satu orang yakni Prajurit Gabriel.

Yang paling merugikan adalah diantara kedelapan korban tewas itu ada tiga orang Perwira pasukan Inggris yakni, Mayor RM Haddow, Mayor R.H.D. Norman dan Mayor H.A.I. Thompson.

Baca Juga: Swedia Menolak Lockdown Meski Jumlah Kematian Meningkat, Sebut Beberapa Daerah Akan Kebal, Tapi Warganya Justru Khawatir

Namun pihak kerajaan Inggris berusaha menutupi kematian ketiganya karena ingin menjaga eksistensi (atau malu) bahwa perwira militernya tewas ditangan tentara dari negara baru merdeka 'kemarin sore.'

Setelah berhasil melakukan serangan di kampung Kalabakan ini, tim Serda Rebani kemudian balik markas.

Tapi sayang karena kekurangan makanan dan medan berat beberapa prajurit tidak kembali ke markas termasuk Serda Rebani sendiri.

Atas jasa dan keberaniannya Rebani dinaikkan pangkatnya menjadi Sersan Mayor Anumerta dan Pemerintah RI menganugerahkan Bintang Sakti kepadanya.

Dengan serangan ini pihak lawan kemudian mengurangi aktivitas militernya di perbatasan, bukan hanya itu Malaysia juga membangun monumen di kampung Kalabakan untuk mengenang peristiwa bersejarah ini.(Seto Aji)

Baca Juga :Inilah Skill Istimewa Paskhas yang Tak Dimiliki Pasukan Elite Lain, Tentara Australia Sampai Segan

Artikel ini pernah tayang di Grid.id dengan judul: Awalnya Diremehkan, Serangan Mendadak Marinir Indonesia Malah Berhasil Menewaskan Para Perwira Inggris.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait