Tengkorak Keledai Ditemukan di dalam Makam Perempuan Bangsawan Tiongkok yang Meninggal Sekitar 2000 Tahun Lalu, Ternyata Bukan Sembarang Keledai

Khaerunisa

Penulis

Baru-baru ini para ilmuwan membedah makam perempuan bangsawan yang kaya di Xi’an yang meninggal sekitar 2000 tahun yang lalu

Intisari-Online.com - Sering kali kita dengar ungkapan bahwa ketika mati seseorang tidak akan membawa apa-apa.

Namun, seorang bangsawan di Tiongkok atau China tampaknya membawa keledai kesayangannya hingga ke liang lahat.

Hal itu ditemukan oleh para ilmuwan ketika membedah makam seorang perempuan bangsawan.

Baru-baru ini para ilmuwan membedah makam perempuan bangsawan yang kaya di Xi’an yang meninggal sekitar 2000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Tersimpan di Kedalaman Tanah Israel, Kuil Kanaan Misterius Berusia 3.000 Ini Masih Dalam Kondisi Luar Biasa dan Penuh Artefak Agama Kuno: Ada Dewa Memukul Musuh Mereka

Perempuan tersebut bernama Cui Shi. Ia dimakamkan bersama keledainya.

Penemuan keberadaan keledai di makam perempuan elit, menunjukan bahwa hewan tersebut sangat penting bagi Cui Shi.

Para ilmuwan beranggapan, keledai Cui Shi adalah hewan yang digunakan untuk pertandingan polo pada masanya.

Fiona Marshall, salah satu peneliti dari University of Washington mengatakan bahwa manusia menilai keledai (Equus asinus) sebagai hewan yang sulit dijinakan.

Baca Juga: Bukan Sedang Menjajakan Peti Mati, Sosok Pria yang Keliling Kampung Bawa Peti Mati ini Justru Sosok Penting yang Lakukan Edukasi Corona, Bagaimana Bisa?

Namun, keledai liar Afrika (Equus africanus), leluhur keledai, tak kalah menawan dan anggun jika dibandingkan kuda untuk dipakai bermain polo yang populer di Tiongkok pada masa itu.

Sejumlah cerita dari Dinasti Tang (6 hingga 907 Masehi) menyatakan bahwa para bangsawan menggunakan pertandingan polo sebagai kesempatan untuk membunuh musuh-musuhnya.

Suami Cui Shi sendiri diketahui kehilangan matanya saat pertandingan polo.

Para peneliti menyebutkan bahwa keledai kesayangannya tersebut dikorbankan dan ditempatkan di makam pada saat kematian Cui Shi pada 878 M.

Baca Juga: Memilukan, Dinyatakan Sembuh Covid-19 Lalu Pulang ke Rumah, 3 Pasien Corona Ini Justru Meninggal Dunia

Keledai tersebut disebutkan bahwa telah dirawat dengan baik oleh pemiliknya berdasarkan tulisan yang diukir di bilik makam Cui Shi.

“Mungkin agar dia bisa terus bermain polo keledai di akhirat,” tulis para peneliti dalam laporan penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Antiquity.

Ketika makam pertama kali ditemukan pada 2012, awalnya peneliti mengira keledai tersebut merupakan hewan pengangkut barang.

Namun, saat tulangnya diteliti, mereka mengungkapkan bahwa keledai tersebut lebih kecil dari keledai umumnya. Tulang kakinya juga lebih tebal.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Fakta Mengejutkan Virus Corona Ternyata Bukan Berasal dari Wuhan Melainkan dari Sini, Sudah Muncul Sejak September 2019

Ini menandakan bahwa hewan ini dibesarkan untuk mengangkat beban berat dengan kecepatan lambat tapi juga lincah.

Temuan ini membuat para peneliti yakin bahwa keledai itu dikendarai selama pertandingan polo.

Buktinya, para peneliti menyebutkan, bahwa keledai tersebut saat mengubah arah ia akan berhenti dan kemudian berubah dengan kecepatan yang tinggi.

“Mengingat pentingnya polo pasa masa dan tempat tersebut, juga melihat kalangan keluarganya (Cui Shi), serta pergerakan yang tidak biasa dari keledai ini, kami menyimpulkan itu sangat mungkin digunakan untuk polo,” terang Marshall.

Baca Juga: Pembelot Korea Utara Bongkar Semengerikan Apa Kim Jong Un, Punya Budak Nafsu hingga Libatkan Tank untuk Menggiling Korban Eksekusinya: 'Perut Saya Mual'

Artikel ini telah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul Bangsawan Tiongkok Ini Dimakamkan Bersama Keledai, Apa Alasannya?

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait