Penulis
Intisari-Online.com -Seorang ibu pasti akan melakukan berbagai macam cara untuk menyelamatkan anaknya, meski terkadang bisa membahayakan nyawanya sendiri.
Seperti yang dilakukan satu ibu ini ketika menyaksikan anaknya diterkam oleh buaya.
Saat itu, Maurina Musisinyana, 30, meninggalkan sejenak anak-anaknya yang bermain di bawah payung di tepi Sungai Runde di Zimbabwe, seperti diwartakan Mirror, Jumat (17/4/2020).
Sedang Maurina pergi memancing di dekat situ.
Tiba-tiba, Maurina mendengar teriakan dari putranya.
Mendengar teriakan itu, ia pun segera berlari menghampirinya.
Saat kembali Maurina menemukan payung yang digunakan putranya bermain menggambang di air.
Betapa terkejutnya dia, ternyata buaya telah menyeret putranya yang bernama Gideon (3) ke dalam air.
Tanpa pikir panjang, Maurina pun melompat pada binatang itu.
Ia menggunakan jari-jarinya untuk menutup hidung buaya itu.
Mendapat serangan, buaya itu pun terpaksa melepaskan cengkeramannya pada bocah itu.
Maurina berhasil merebut Gideon dari cengkeraman buaya.
Tetapi buaya menggigit tangan Maurina.
Setelah berhasil diselamatkan, putra Maurina segera dilarikan ke rumah sakit di dekat Taman Nasional Gonarezhou.
Gideon mengalami pendarahan hebat dan cedera wajah yang membuatnya sulit bernapas.
Namun sejak itu Gideon pulih dengan cepat.
Maurina, dari desa Chihosi, Chiredzi, mengatakan, “Saya menekan hidungnya (buaya) dengan keras, tips yang saya pelajari dari para tetua.
“Jika Anda mencekik buaya dari hidungnya, ia (buaya) kehilangan kekuatannya dan itulah yang saya lakukan.
"Saya menggunakan lengan saya yang lain untuk membebaskan kepala anak saya dari rahangnya. Bahkan sampai hari ini, saya masih tidak percaya saya menyelamatkan anak saya."
Reptil kebanyakan bernapas melalui mulutnya, tetapi ketika bergulat dengan mangsa di dalam air, katup mulut tetap tertutup dan mereka bernapas melalui lubang hidung.
Perlu diketahui, Sungai Runde dipenuhi dengan buaya Nil - yang dapat tumbuh hingga sepanjang 20 kaki (6 meter) dan beratnya mencapai 120 batu (762 kg).
Buaya-buaya itu diperkirakan menyerang lebih dari 200 orang dalam setahun.