Penulis
Intisari-online.com - Sebuah tuduhan dialamatkan ke China yang mengatakan bahwa negara komunis itu menyembunyikan informasi penting soal virus corona.
Karena mereka sadar bahwa jelas pandemi itu akan mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, jelas seorang mantan kepala M16.
Mengutip Daily Express, pada Rabu (15/4/20), tuduhan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump marah besar pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dia mengklaim telah menuduh menyembunyikan penyebaran Covid-19.
Namun mantan kepala M16, Sir John mengatakan akan lebih tepat dalam kasus ini Amerika menyalahkan Beijing daripada WHO.
Sir John mengatakan kepada BBC, "Ada kemarahan yang medalam di Amerika atas apa yang mereka rasakan saat ini, dan menimpakannya ke China."
"Sementara China menghindari banyak tanggung jawab seperti asal usul virus, dan gagal mengatasinya pada masa awal," katanya.
"Intelijen juga mendapatkan informasi yang telah disembunyikan oleh Beijing," imbuhnya.
"Sekarang, ada periode singkat pada bulan Desember dan Januari ketika orang China memang menyembunyikan ini dari Barat," sambungnya.
Ada laporan yang mengatakan, bahwa pejabat Tiongkok gagal menyampaikan peringatan dini ke warganya.
Meskipun mereka tahu akan mengalami krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dokumen internal yang dibocorkan oleh seorang pengungkap yang dirahasiakan, mengatakan pejabat China menutupi pengetahuan mereka tentang virus corona.
Kemungkinan selama enam hari setelah menyadari situasi yang suram.
Dokumen itu menunjukkan pejabat tinggi Beijing secara diam-diam sadar, mereka akan mengalami krisis kesehatan pada 14 Januari.
Namun, presiden Xi Jinping mengumumkannya pada 20 Januari, tentang darurat kesehatan nasional.
Padalah sebelum pengumuman itu, ribuan orang diyakini sudah tertular dengan penyakit berbahaya ini selama enam hari pada pertengahan Januari.
Sir John yang menabat sebagai wakil tetap Iggris untuk PBB mengatakan pandemi ini akan berdampak pada hubungan internasional.
Dia mengatakan, "Tren yang sedang berlangsung, ketergantungan pada teknologi, melemahnya badan-badan internasional, dan pergeseran kekuatan ekonomi ke Asia, semua akan bergerak seperti konteks pandemi ini."
Sementara Presiden Donald Trump terus menuduh WHO menutupi penyebaran virus ini.
Beijing dituduh mencoba mengeksploitasi krisis global dengan mengambil kendali perusahaan dunia seperti Imagination Technologies dan mengubah cara kerja Internet.
Tory MP Tom Tugendhat, ketia Commons Foreign Affairs Select Committee mengatakan, pada Sky News, "Kami melihat cukup banyak tindakan oleh negara China, atau perusahaan milik negaranya memanfaatkan moment ini."