Penulis
Intisari-online.com - Terkadang dijalanan sering kita jumpai beberapa orang dengan penampilan lusuh, dalam pikiran kita tentu mengganggap orang tersebut gila.
Hingga ia terlihat seolah sudah terabaikan dengan pakaian dan kondisi yang sudah tidak terurus lagi.
Namun kisah tunawisma ini akan membuatmu tersentuh, ia bukanlah orang gila seperti yang terlihat dari penampilannya.
Kisahnya tersebut bermula dari pertemuannya dengan seorang wanita bernama Shalla. Ketika itu setiap hari Shalla melihatnya duduk di antara sampah-sampah dengan penampilan lusuh di taman kota.
Baca Juga :Bukan Menghormati, Para Tunawisma Ini Malah Lakukan Transaksi Obat-obatan Terlarang di Sebuah Makam
Baca Juga :Jangan Dibuang, Silica Gel Punya Segudang Manfaat yang Bisa Diketahui Lewat Warnanya
Bukannya jijik, Shalla justru penasaran dengan kehidupan pria ini, suatu ketika ia mendekat dan mencari tahu lebih dalam tentang pria tua ini.
Ketika mendekat dengan pria ini Shalla tak menyangka pria tua ini sehari-hari membuat sebuah tulisan dalam secarik kertas.
Lalu Shalla membaca tulisan-tulisan di secarik kertas tersebut, dan ketika dibacanya hatinya tersentuh dan terguncang selama ini yang dilihatnya bukanlah seorang tunawisma biasa.
Ia adalah saorang penyair dan penulis jalanan, yang bermimpi suatu saat tulisannya diterbitkan dan akan dikenal olah orang banyak.
Baca Juga :Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang
Pria ini bernama Raimundo Arruda Sobrino. Ia selalu duduk dengan penanya menulis puisi dan cerita pendek, tetapi teksnya tidak pernah dibaca oleh siapa pun.
Raimundo Arruda Sobrinho adalah pria berusia 77 tahun yang tinggal di jalanan di Brasil.
Raimundo lahir di pedesaan tetapi pindah ke kota besar Sao Paulo pada usia 23 tahun, bekerja sebagai tukang kebun dan toko buku.
Pada akhir 1970-an, selama kediktatoran militer di Brasil, ia menjadi tunawisma.
Baca Juga :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat
Dia menghabiskan 35 tahun di jalanan menulis puisi dan cerita, tetapi karyanya benar-benar tidak dikenal di dunia luar.
Namun kenyataan bahwa kehidupan di jalan itu sulit bahkan pakaian Raimundo terbuat dari kantong sampah hitam.
Lalu wanita bernama Shalla adalah pembaca pertamya, dan ketika membacanya Shalla tersentuh hatinya hingga pertemuan tersebut mulai mengubah nasibnya.
Shalla yang senang dengan tulisan Rimundo lalu ia membuat sebuah halaman di Facebook pada tahun 2011 silam.
Setelah itu puisi Raimundo mulai dikenal oleh orang-orang di internet dan mendapat banyak dukungan, dengan kata-kata yang membesarkan hatinya.
Halaman tersebuttumbuh dan mendapat 100.000 penggemar pada tahun tersebut, namun ketenaran bukanlah hal terpenting dari semua itu.
Suatu hal lebih spesial ditemukan oleh Rimundo ketika, halaman Facebook tersebut membuatnya bertemu kembali dengan saudara laki-lakinya yang telah lama tak bertemu.
Sudara laki-laki tersebut lalu menghubungi Raimundo dan dengan segera mereka bertemu, dan menyarankan untuk tinggal bersama.
Pertemuanpun terjadi dan untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, Raimundo mendapat kesempatan mencukur rambutnya dan meembersihkan tubuhnya.
Sekarang Raimundo memiliki kehidupan yang lebih layak dan keluarga yang dicintainya, namun ia tetap berteman baik dengan Shalla, bahkan kisahnya diabadikan dalam sebuah film dokumenter pendek. (Afif Khoirul M)