Find Us On Social Media :

Artikel Opini: Zaman Bergegas dan Melambat

By None, Rabu, 8 April 2020 | 15:40 WIB

Ilustrasi perubahan zaman.

PenulisTiyas Nur Haryani (Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret)

Intisari-Online.com - Ada yang menarik pada petuah orang tua dulu saat membangunkan saya dari tidur kala pagi hari. Bangunlah, jika tak bergegas, rejekimu akan dipatuk ayam. Lalu saya akan menyahut, “Lima menit lagi, Bu”, sembari tetap melanjutkan tidur.

Kiwari, petuah itu mengusik saya secara tekstual. Para orang tua sudah menggunakan ayam sebagai metafora untuk bergegas. Lantas, saya membayangkan sebuah zaman di mana para ayam tidak dikurung dalam kandang.

Mereka masih tidur di atas pohon untuk menghindari predator alaminya. Hingga saat fajar tiba, para ayam bangun untuk mencari makan di ladang. Mungkin itulah zaman berburu dan meramu yang dialami moyang kita dahulu.

Kemudian datanglah zaman di mana para ayam mulai dikandangkan dan diternak untuk konsumsi penduduk. Zaman itu berada di era Revolusi Industri I. Nama Revolusi Industri I muncul pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.

Kegiatan produksi yang sebelumnya digerakan oleh tenaga hewan, angin dan air mulai digantikan dengan batu bara. Lalu, penemuan-penemuan baru bermunculan pada era ini seperti pengelolaan besi, batu bara, mesin uap, alkali dan utamanya adalah mesin tekstil.

Dari mesin-mesin tekstil baru inilah keadaan sosial, ekonomi dan politik dunia berubah dengan drastis. Sistem kapitalisme berikut kelebihan dan keburukannya nyata pada zaman Revolusi Industri I ini. Produksi mesin yang makin cepat menyebabkan orang bergegas.

Bergegas dan Melambat

Namun Zaman Revolusi Industri I ini ternyata mengalami kelambatan di kemudian hari. Penyebab utamanya adalah wabah kolera dan polusi. Masyarakat pada era Revolusi Industri I tidak siap menghadapi lonjakan penduduk kota yang berujung dengan buruknya sanitasi.

Polusi terjadi karena pencemaran dari teknologi pengelolaan batu bara dan alkali yang belum semaju sekarang. Sungai-sungai dan mata air tercemar. Kombinasi wabah kolera dan polusi ini sanggup memperlambat laju Revolusi Industri I.

Baru pada tahun 1850-1870 perlambatan pada Revolusi Industri I dapat dicepatkan kembali. Sanitasi, pembangunan jalan air serta tata kelola limbah padat dan cair diperhatikan betul. Air untuk konsumsi disaring, dimasak bahkan diberi klorin.

Sistem manajemen pada tiap lini terbarui. Penemuan-penemuan baru kembali bermunculan. Zaman itu dikenal dengan Revolusi Industri II. Titik awal penemuan utama di zaman itu adalah rekayasa teknologi besi dan baja.

Dari titik awal itu, penemuan seperti, kereta api, rel, kapal, listrik dan pesawat tempur muncul. Penemuan pada model mobil, ban dan telekomunikasi juga terjadi pada tahap selanjutnya. Jalan semakin bagus, mobil semakin cepat.