Find Us On Social Media :

Bisa Timbulkan Ledakan, Inilah yang Terjadi Saat Tubuh Dikremasi!

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 23 April 2018 | 08:30 WIB

Intisari-Online.com- Apa yang terjadi setelah kematian? Kemana kita pergi? Apa yang terjadi pada tubuh kita?

Kita sering bertanya-tanya, bahkan kebanyakan orang bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh ketika mereka meninggal.

Prosesi yang dilakukan terhadap jasad selain dikubur, yakni dikremasi atau pembakaran.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi jika kita dikremasi? Begini penjelasannya.

Baca Juga: Heboh Bayi Xiaomi di Lampung, Namanya Bahkan hingga Didengar oleh Presiden Xiaomi di China

Dilansir dari 10goneviral.com, kremasi adalah proses mengubah jasad menjadi abu.

Proses kremasi bisa saja menjadi berbahaya.

Bahkan setelah kematian karena jika almarhum memiliki alat pacu jantung maka dapat menyebabkan ledakan di dalam kremator.

Atau jika memiliki implan, maka itu akan menyebabkan pelepasan gas berbahaya sehingga perlu disingkirkan.

Baca Juga: Mafia Amerika Tak lagi Menyeramkan, Inilah Lima Gangster Terbesar di Dunia Saat Ini

Ruang kremasi bersuhu antara 1.400 hingga 1.800 derajat Fahrenheit.

Lapisan luarnya terbuat dari batu bata industri yang dapat menahan suhu tinggi.

Satu kamar hanya dapat digunakan untuk membakar satu tubuh pada satu waktu.

Dalam banyak kasus, adalah ilegal membakar banyak tubuh pada saat yang sama di dalam kremator yang sama.

Tubuh ditempatkan di dalam peti mati yang mudah terbakar yang kemudian akan ditempatkan di dalam ruang kremasi.

Baca Juga: Gempar, Anak Bung Karno yang Pernah Jadi Kondektur Bemo dan Jualan Es di Manado

Pintu hanya terbuka sedikit agar sesuai dengan peti mati dan juga sebagai metode mempertahankan suhu internalnya.

Dahulu kremator hanya dihidupkan dengan batubara, namun sekarang bahan bakarnya sudah bermacam-macam. Termasuk gas alam, propana atau diesel.

Begitu berada di ruangan, kobaran besar api akan menelan peti mati.

Pertama, peti mati terbakar, lalu diikuti tubuh jenazah. Kulit dan rambut akan terbakar terlebih dahulu diikuti oleh otot-otot.

Akhirnya, jaringan lunak diuapkan dan tulang mulai mengeras.

Baca Juga: Kini Banyak Diabaikan, Beginilah Kesaktian Weton Kelahiran Bagi Orang Jawa

Air meninggalkan tubuh dengan cepat dalam bentuk uap begitu tubuh memasuki ruangan.

Setelah tubuh yang dibakar tinggal kerangka, pekerja akan menghancurkan tulang rapuh secara manual menggunakan alat yang menyerupai cangkul.

Beberapa krematorium memiliki tambahan afterburner yang dapat membantu mengurangi emisi, bau dan asap.

Proses ini dapat berlangsung hingga tiga jam dengan beberapa faktor memainkan peran penting.

Seperti tergantung pada berat badan, jenis peti mati dan juga suhu rata-rata ruang kremasi.

Baca Juga: Hanya dengan Melihat Wajahnya, Ternyata Kita Dapat Tahu Kaya atau Tidaknya Seseorang

Setelah tubuh direduksi menjadi kerangka dan debu, kemudian dibawa keluar dalam nampan dan didinginkan.

Sebuah magnet seperti di bawah ini kemudian digunakan untuk mengekstrak potongan-potongan logam seperti sekrup atau tambalan bedah.

Salah satu langkah terakhir adalah menggunakan kremulator.

Kremulator adalah mesin seperti blender yang meratakan tulang yang tersisa menjadi debu halus.

Sisa-sisa tersebut kemudian ditempatkan ke dalam guci dan diberikan kepada keluarga / orang yang dicintai.

Baca Juga: Apa Huruf Awal Nama Anda M? Inilah Artinya Bagi Anda yang Punya Nama Diawali Huruf M