Penulis
Intisari-Online.com - Jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) di Korea Selatan sudah menurun.
Walau begitu, masih ada beberapa pasien yang teinfeksi virus corona.
Termasukdua orang personel militer dilaporkan kembali dites positif virus corona setelah sebelumnya dinyatakan sembuh dari virus tersebut.
Mereka adalah seorang perwira angkatan darat yang bermarkas di Yongin, sekitar 50 kilometer selatan Seoul, beserta kontraktor angkatan udara di kota tenggara Daegu.
Sebelumnya pada 20 Maret 2020, keduanya telah dilaporkan pulih sepenuhnya dari virus corona.
Akan tetapi, pada Jumat (27/3/2020), keduanya kembali dikarantina di rumah sakit usai dinyatakan positif.
Artinya hanya berselang tujuh hari atau seminggu, keduanya kembali positif virus corona.
Saat ini keduanya tengah menjalani karantina.
Baca Juga: Ke Luar Rumah di Tengah Wabah Covid-19? Ini 7 Hal yang Wajib Kita Lakukan Ketika Sampai di Rumah
Tak hanya keduanya, Militer Korea Selatan saat ini telah melaporkan adanya 39 orang di barak tersebut yang positif terinfeksi.
Adapun 30 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Apakah mereka yang pernah terinfeksi virus corona bisa tertular kedua kalinya?
Sebelumnyaotoritas Jepang mengatakan seorang wanita yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, telah dites ulang dan kembali positif.
Sebenarnya,para ilmuwan dibuat bingung oleh berita tersebut dan gelisah.
Prof. Mark Harris, ahli virologi di Leeds University, mengatakan infeksi ulang virus corona tidak mungkin terjadi.
Namun, ia menambahkan "ada beberapa bukti dalam literatur ilmiah untuk infeksi virus corona yang terus-menerus, khususnya pada kelelawar."
Ketika Sir Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris, ditanya apakah kasus di Jepang berarti imunitas kelompok tidak lagi bisa diperoleh, ia menjawab beberapa orang memang terkena virus menular untuk kedua kalinya, tetapi jarang terjadi.
Ia menambahkan, tidak ada bukti yang menunjukkan itu akan terjadi dengan virus corona.
Prof Chris Whitty, kepala penasihat medis Boris Johnson menjelaskan, jika tidak ada kekebalan jangka panjang, setidaknya setiap orang mempunyai kekebalan jangka pendek.
Prof Jon Cohen, profesor emeritus penyakit menular di Brighton and Sussex Medical School juga menanggapi hal ini.
"Jawabannya adalah kami belum tahu (tentang infeksi ulang) karena kami belum memiliki tes antibodi untuk infeksi, walaupun kami akan segera mendapatkannya."
"Namun, berdasarkan infeksi virus lain, begitu seseorang terinfeksi, mereka umumnya akan kebal dan tidak terkena lagi."
"Akan selalu ada pengecualian, namun itu ekspektasi yang masuk akal."
Sementara itu, pejabat Dubai Health Authority (DHA) mengatakan tidak ada informasi medis untuk mendukung klaim bahwa infeksi virus corona dapat muncul kembali pada seseorang yang telah melewati masa pemulihan.
"Kemungkinan infeksi ulang setelah pemulihan penuh tidak diketahui," kata Dr. Hend Al Awadhi, Head of Health Promotion and Education Section di Public Health Protection Department DHA.
"Kemungkinan infeksi ulang sangat kecil," katanya dalam tweet yang diunggah oleh Dubai Media Office pada Selasa, 17 Maret lalu.
(Gading Perkasa)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Setelah Sembuh dari Virus Corona Bisakah Terinfeksi Lagi?")