Penulis
Intisari-Online.com - Kurangnyaketersediaan alat pelindung diri (APD) dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19), membuat banyak perawat yang mengeluh.
Hal tersebut disampaikan olehKetua Umum Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PP PPNI) Harif Fadhillah mengatakan.
Keluhan ini, lanjut Harif, tetap datang dari para perawat meskipun pemerintah telah menyediakan sekaligus mendistribusikan APD ke semua provinsi di Indonesia.
"Faktanya di rumah sakit swasta, klinik, puskesmas, mereka juga melayani, mereka juga membutuhkan (APD)," kata Harif setelah menerima bantuan APD dari DPP PKS, dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (26/3/2020).
Walau di tengah keterbatasan itu, PP PPNI memastikan bahwa perawat di Indonesia siap bekerja.
Namun, komitmen para perawat tersebut harus diimbangi pula dengan komitmen pemerintah dalam menyediakan APD.
Hal ini agar perawat bekerja maksimal.
"Karena faktor keamanan ini number one, nol toleransi."
"Supaya bisa bertempur, supaya tidak mati konyol melayani pasien," ujar dia.
Di sisi lain, PP PPNI berharap bantuan APD tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat.
Untuk diketahui,Perwira Pembantu IV/ Operasi Dalam Negeri, Staf Operasi TNI Kolonel Inf. Aditya Nindra Pasha mengatakan pemerintah sudah memiliki170.000 APD.
Dan per Jumat(27/3/2020) pagi, sebanyak151.000 APD didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia.
Saat ini pemerintah masih mampunyai stok 19.000 Alat Pelindung Diri ( APD).
"Sampai dengan pagi ini sudah terdistribusi 151.000 sehingga cadangan nasional yang ada adalah 19.000," ujar Aditya.
Berdasarkan data pada Kamis (26/3/2020), total pasien positif corona di Indonesia mencapai 893 orang.
Dari jumlah tersebut, jumlah pasien yang sembuh sebanyak 35 orang.
Adapun pasien meninggal dunia sebanyak 78 orang.
(Dani Prabowo)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Organisasi Perawat Minta APD: Supaya Kami Tak Mati Konyol!")