Penulis
Intisari-Online.com -Hari Rabu, sebuah kapal perang Amerika Serikat melewati Selat Taiwan, kata militer AS dan Taiwan.
Hal itu terjadi menyusul meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan yang membuat jet-jet angkatan udara Taiwan diterbangkan untuk mencegat pesawat terbang China.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa kapal itu berlayar ke utara melalui jalur air dan diawasi oleh angkatan bersenjata Taiwan.
Melansir Reuters, Kamis (26/3/2020), Kementerian Pertahanan Taiwan menggambarkan bahwa kapal tersebut berlayar sebagai bagian dari "misi biasa".
Mereka juga mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk khawatir atas hal tersebut.
Anthony Junco, juru bicara Armada Ketujuh AS, mengatakan kapal itu adalah kapal perusak berpeluru kendali USS McCampbell.
Kapal tersebut sedang melakukan "transit rutin Selat Taiwan 25 Maret (waktu setempat) sesuai dengan hukum internasional".
“Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional,” katanya.
Taiwan adalah masalahteritorialdan diplomatik paling sensitifbagi China.
Beijing tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.
Selat Taiwan yang memisahkan Taiwan dari China adalah sumber ketegangan yang sering terjadi.
Dalam beberapa minggu terakhir angkatan udara China telah melakukan beberapa latihan dekat dengan Taiwan.
Taiwan menyebut latihan China itu sebagai aksi provokatif.
Mereka meminta China untuk lebih memperhatikan upaya memerangi penyebaran virus corona daripada mengancam Taiwan.
Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara lain, tidak memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, tetapi merupakan pendukung internasional paling penting di pulau itu dan sumber senjata utama.
Pada bulan Januari, satu lagi kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan kurang dari satu minggu setelah Presiden Tsai Ing-wen memenangkan pemilihan ulang di negara tersebut.
Tsai mengunjungi pangkalan militer pada hari Selasa dan kembali memperingatkan ancaman dari China selama wabah virus.
“Semua orang tahu bahwa meskipun saat ini ada situasi epidemi yang intens, pesawat militer Komunis Tiongkok terus mengganggu Taiwan; ancaman mereka terhadap Taiwan dan keamanan regional belum berkurang, ”katanya.