Sering Ditanyakan, Presiden Jokowi Ungkap Alasannya Tak Pilih Lockdown Demi Perangi Virus Corona

Mentari DP

Penulis

Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya melarang kebijakan Lockdown dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Intisari-Online.com - Hingga Selasa (24/3/2020), jumlah kasus virus corona (Covid-19) di dunia mencapai378.287 orang.

Dengan100.958 orang dinyatakan sembuh dan16.497 orang meninggal dunia.

Tingginya angka kasus virus corona membuat beberapa negara memberlakukan kebijakanLockdown guna mengurangi penyebaran virus corona.

China, Italia, Spanyol, Perancis, Irlandia, hingga Malaysia menjadi beberapa negara yang melakukan kebijakan Lockdwon.

Baca Juga: Data Pasien Virus Corona Tersebar di Media Sosial? Awas, Penyebar Bisa Dipidana 4 Tahun Penjara atau Denda Rp750 Juta

Diketahui, kebijakan Lockdownadalah mengunci rapat pintu masuk dan keluar suatuwilayah untuk menahan laju penyebaran penyakit.

Artinya selain warga dilarang pergi dari sebuah wilayah (seperti negara), mereka yang mau datang juga dilarang.

Selain itu, kegiatan yang biasa dilakukan terpaksa dihilangkan untuk sementara.

Misalnya tidak bekerja, transportasi umum tidak jalan, hingga tidak boleh ke luar rumah.

Baca Juga: Banyak Acara Pernikahan Dibubarkan Polisi: Awas, Mereka yang Masih Suka Berkumpul di Tengah Wabah Covid-19 Seperti In Bisa Dipidana!

Nah, beberapa kali ada isu mengenai Lockdown Indonesia, namunPresiden Joko Widodo memilihaturan social distancing.

Bahkan dengan jelas Presiden Joko Widodo melarang pemerintah daerah untuk melakukan Lockdown dalam menghadapi penyebaran virus corona Covid-19.

Presiden Jokowi menegaskan kebijakan Lockdownhanya diambil oleh pemerintah pusat.

"Kebijakan Lockdown baik di tingkat nasional dan tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat."

"Kebijakan ini tak boleh diambil oleh Pemda."

"Dan tak ada kita berpikiran untuk kebijakanLockdown," kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor pada Senin (16/3/2020).

Apa alasanPresiden Joko Widodo?

Nah, baru-baru, Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasannya melarang kebijakan Lockdown dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan saat rapat dengan gubernur seluruh Indonesia lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (24/3/2020).

Presiden Jokowi menyebutkan, ia kerap mendapat pertanyaan kenapa tak melakukan lockdown seperti negara-negara lain.

Baca Juga: Foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin Disemprot Disinfektan Sebelum Masuk ke Rumah, Ini Fungsi Cairan Disinfektan

Namun, Presiden Jokowi menegaskan, setiap negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda.

"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda."

"Oleh karena itu kita tidak memilih jalan itu (Lockdown)," kata Presiden Jokowi.

Jokowi mengaku sudah mempelajari hal ini matang-matang dengan melakukan analisis terhadap kebijakan semua negara yang terjangkit Covid-19.

Laporan dari Kemenlu terkait kebijakan tiap negara dalam menghadapi pandemi ini dilaporkan tiap hari ke Presiden Jokowi.

"Sehingga negara kita yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu yang paling penting."

"Kalau itu yang bisa kita lakukan saya yakin bahwakita bisa mencegah penyebaran covid 19 ini," kata Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi juga meminta pemda mengawal betul kebijakan physical distancing ini.

Ia meminta pemda memastikan kesehatan masyarakat menjadi yang utama, namun sekaligus memastikan ekonomi tetap terjaga.

(Ihsanuddin)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Rapat dengan Gubernur, Jokowi Ungkap Alasan Larang Lockdown")

Baca Juga: Imbas Lakukan Lockdown demi Perangi Virus Corona, Warga Miskin Malaysia Kini Terancam Alami Kelaparan Hebat

Artikel Terkait