Penulis
Intisari-Online.com - Kabar kurang menyenangkan datang dari pasanganselebriti Raffi Ahmad danNagita Slavina.
Dilansir dari kompas.com pada Sabtu (29/2/2020),Nagita Slavina atau Gigi dilaporkan keguguran.
Awalnya,Nagita Slavina sudah terlambat menstruasi selama tiga hari.
Bahkan Raffi Ahmad sudah menduga kalau Nagita sedang mengandung sejak mereka berada di Jepang.
"Aku sudah feeling (Nagita hamil), kayaknya jadi," kata Raffidari YouTube Rans Entertainment.
Nagita sendiri jugasebenarnya sudah curiga dirinya sedang berbadan dua karena selama ini tidak pernah terlambat datang bulan.
Rencananya Nagita akan membuat janji dengan dokter.
Namun sayang, sebelum hari yang ditentukan untuk bertemu dengan dokter, Nagita justru mengalami keguguran.
Nagita sempat mengalami flek saat ia buang air kecil di toiler.
Ketika memeriksa ke dokter,ternyata Nagita sudah hamil satu bulan, tetapi mengalami keguguran.
Walau sedih, Nagita dan Raffi mengaku ikhlas.
Menurut perkiraan oleh AmericanPregnancy Association(APA) keguguran terjadi pada 10 hingga 25 persen dari semua kehamilan.
Jumlah keguguran kemungkinan lebih besar karena banyak dari mereka terjadi cukup awal selama kehamilan dan pada saat itu banyak wanita tidak mengetahui bahwa mereka hamil.
Meski keguguran cukup umum terjadi, namun ini adalah pengalaman yang sulit.
Seperti dilansir dariflo.health, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan keguguran pada wanita.
Usia
Wanita berusia 35 tahun atau lebih mungkin memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang lebih muda.
Risiko keguguran adalah sekitar 20 persen ketika Anda berusia 35 tahun, risiko meningkat menjadi 40 persen pada usia 40, dan hingga 80 persen ketika Anda berusia 45 tahun.
Berat badan berlebih
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko keguguran.
Merokok
Jika Anda merokok selama kehamilan, maka risiko Anda mengalami keguguran dapat meningkat dibandingkan dengan wanita yang bukan perokok.
Alkohol
Minum alkohol banyak selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko keguguran.
Narkoba
Penggunaan obat-obatan terlarang selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Kafein
Minum sejumlah kafein yang berlebihan selama kehamilan (lebih dari 200 mg per hari) juga dapat meningkatkan risiko keguguran.
Keracunan makanan
Keracunan makanan yang terjadi karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami keguguran.
Contohnya:
- Listeriosis: Paling sering ditemukan pada produk susu yang tidak dipasteurisasi; misalnya, keju biru.
- Salmonella: Ini terjadi karena makan telur yang dimasak sebagian atau mentah.
- Toxoplasmosis: Anda mungkin mendapatkan infeksi ini dengan makan daging yang kurang matang atau terinfeksi mentah.
Trauma
Trauma fisik juga dapat meningkatkan risiko keguguran.
Obat-obatan tertentu
Minum obat-obatan tertentu selama kehamilan juga dapat meningkatkan kemungkinan keguguran. Beberapa obat-obatan ini adalah:
- Misoprostol: Ini diberikan untuk pengobatan kondisi seperti rheumatoid arthritis.
- Retinoid: Ini diberikan untuk kondisi kulit seperti jerawat dan eksim.
- Metotreksat: Juga diberikan untuk mengobati penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis.
- Obat Anti Inflamasi Non-Steroidal (NSAID): Obat-obatan ini seperti ibuprofen diberikan untuk meredakan peradangan dan nyeri.
Untuk memastikan bahwa obat tertentu aman dikonsumsi selama kehamilan, selalu tanyakan kepada apoteker atau dokter sebelum meminumnya.
Infeksi
Ada berbagai jenis infeksi yang dapat meningkatkan risiko keguguran jika Anda mendapatkannya selama kehamilan, seperti: Campak Jerman (Rubella), HIV, Sitomegalovirus, Vaginosis bakteri, Gonorea, Chlamydia, Malaria, dan Sipilis.
Diabetes
Beberapa penyakit kronis dapat meningkatkan risiko keguguran pada trimester kedua kehamilan, terutama jika mereka tidak terkontrol atau tidak diobati dan diabetes yang tidak terkontrol adalah salah satunya.