Selama Ini Dikambinghitamkan Sebagai Tempat Asal Corona, Ilmuwan China Temukan Bukti Baru Bahwa Virus Corona Bukan dari Wuhan

Tatik Ariyani

Penulis

Setelah banyak yang menganggap bahwa virus corona berasal dari Wuhan, kini Ilmuwan China menemukan bukti terbaru terkait asal muasal virus corona.

Intisari-Online.com - Setelah banyak yang menganggap bahwa virus corona berasal dari Wuhan, kini Ilmuwan China menemukan bukti terbaru terkait asal muasal virus corona.

Berdasarkan analisis data genomik dari 93 sampel, virus corona ternyata juga berasal dari wilayah lain di luar Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Awalnya virus corona diklaim berasal dari sebuah pasar seafood di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Namun, hasil penelitian Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Lembaga Penelitian Otak China mengatakan, virus corona yang telah merenggut lebih dari 2.000 nyawa ini berasal dari tempat lain.

Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona Bukan Berarti Sudah Terbebas Dari Virus Corona, Ilmuwan Ungkap Hal Mengerikan yang Terjadi Pada Pasien yang Sembuh Dari Virus Corona, Ternyata Masih 'Berbahaya'

Tim penelitian yang dipimpin oleh Dr Yu Wenbin mengurutkan data genomik akan 93 sampel SARS-Cov-2 alias virus corona dari 12 negara.

Tujuannya untuk melacak sumber infeksi dan memahami bagaimana penyebarannya.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa saat penyebaran cepat terjadi di Pasar Huanan Seafood di Wuhan, terjadi pula dua ekspansi populasi besar pada 8 Desember 2019 dan 6 Januari 2020.

Baca Juga: Berambisi Gantikan Posisi PM Malaysia, Keinginan Anwar Ibrahim Itu Nampaknya Harus Kandas Setelah Merasa Dikhianati, 'Ini Adalah Pengkhianatan'

Penelitian yang dipublikasikan di situs institut penyelenggara tersebut pada Kamis lalu menyatakan, kemungkinan penyebaran virus dimulai dari orang ke orang bukan pada awal Desember 2019, bahkan sejak akhir November 2019.

Studi untuk mengetahui apakah benar Pasar Huanan Seafood di Wuhan menjadi satu-satunya tempat kelahiran virus corona dianggap sangat penting untuk menemukan sumber aslinya.

Tim peneliti juga perlu menentukan inang perantara agar dapat mengendalikan epidemi dan mencegah penyebarannya lagi.

Baca Juga: Selain Krisis dan Ujian Besar Bagi China, Xi Jinping Sebut Virus Corona Kasus yang Paling Sulit Dikendalikan Sejak China Berdiri

Para ilmuwan juga mengatakan, walaupun Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) telah meningkatkan level penyebaran virus corona pada tingkat 2 sejak 6 Januari 2020, informasinya masih belum tersebar secara menyeluruh.

"Sebenarnya jika peringatan itu sudah didapat oleh seluruh lapisan masyarakat, angka infeksi secara nasional dan global tidak akan tinggi," kata tim peneliti.

Tim peneliti juga menegaskan, jika peringatan itu diikuti, jumlah penyebaran dari pertengahan sampai akhir Januari 2020 pasti dapat berkurang.

Sementara di Xiang Nijuan, seorang peneliti CCDCP mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona sudah terjangkit virus tersebut dua hari sebelum gejalanya muncul.

Baca Juga: Seolah Tidak Terendus Sama Sekali, Ada Satu Wilayah Indonesia Ini Diduga Sudah Terpapar Virus Corona, Negara Tetangga Indonsia Ini Sudah Mulai Cemas

Untuk itu, setiap orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.

Sampai saat ini, virus corona telah menginfeksi sebanyak lebih dari 76.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.

Miranti Kencana Wirawan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Ternyata Tak Berasal dari Pasar Seafood Wuhan, Ini Faktanya"

Artikel Terkait