Find Us On Social Media :

Breaking News: AS, Prancis, dan Inggris Lancarkan Serangan ke Suriah

By Ade Sulaeman, Sabtu, 14 April 2018 | 09:30 WIB

Intisari-Online.com - Presiden Donald Trump mengumumkan pada hari Jumat ia memerintahkan serangan pada rezim Suriah sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia akhir pekan lalu.

"Saya memerintahkan angkatan bersenjata Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan presisi pada target yang terkait dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah Bashar al-Assad," kata Trump dari Gedung Putih.

Para saksi mengatakan, seperti dikabarkan CNN, bahwa mereka mendengar ledakan di ibu kota Damaskus dan tidak lama setelah Trump menyampaikan pidatonya.

Pesawat AS termasuk pembom B-1 dan kapal laut digunakan dalam serangan itu, menurut beberapa pejabat pertahanan AS.

Baca juga: Tragedi Berdarah: Ayah Inses dengan Putrinya, Kisahnya Berakhir dengan Pembunuhan Berantai

Trump mengatakan bahwa dia memutuskan untuk mengambil tindakan karena dipicu oleh tindakan Bashar Al-Assad akhir pekan lalu yang dianggap sebagai "serangan signifikan terhadap bangsanya sendiri," dan "bukan tindakan seorang pria, melainkan kejahatan monster."

Trump mengatakan serangan yang dilakukan melalui koordinasi dengan Perancis dan Inggris, itu bertujuan untuk "mencegah  produksi, penyebaran dan penggunaan senjata kimia."

"Respon gabungan Amerika, Inggris dan Perancis terhadap kekejaman ini akan mengintegrasikan semua instrumen kekuatan nasional kita: militer, ekonomi dan diplomatik," kata Trump.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia "mengizinkan pasukan bersenjata Inggris melakukan serangan terkoordinasi dan ditargetkan untuk menurunkan kemampuan senjata kimia rezim Suriah dan menghalangi penggunaannya."

Baca juga: Bukannya Kaget, Pasangan Ini Justru Terpingkal-pingkal Setelah Melihat Foto MRI Anaknya

Trump mengindikasikan serangan akan berlanjut sampai penggunaan senjata kimia rezim Suriah berakhir.

"Kami siap untuk mempertahankan serangan ini sampai rezim Suriah menghentikan penggunaan senjata kimia yang dilarang," kata Trump.

Dua pejabat AS mengatakan serangan dapat berlanjut sampai lewat malam ini, dengan seorang pejabat senior pemerintah mengatakan "ini belum berakhir."