Lewat Program #AkuBaca Kompas Gramedia dan PPI Australia Tingkatkan Literasi di Indonesia Timur

Ade Sulaeman

Penulis

Bentuk dukungan #AkuBaca KG direalisasikan melalui donasi paket Buku Bergerak untuk lima Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.

Intisari-Online.com - Program IMPACT (Improving Papua and East Nusa Tenggara’s Education) yang diinisiasi oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) mendapat dukungan penuh dari Kompas Gramedia.

Sebab, program IMPACT ini seiring dengan program CSR kompas, yaitu, #AkuBaca.

Bentuk dukungan #AkuBaca KG direalisasikan melalui donasi paket Buku Bergerak untuk lima Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.

Sejumlah paket buku yang terdiri atas buku pendidikan, bacaan anak, serta kamus telah diterima pada April 2018 oleh TBM Kitong Bisa Learning Centre Jayapura, Rumah Baca Faimbari House, Kitong Bisa Learning Centre Yapen, Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan Sumba, dan Rumah Baca Omikang NTT.

Pemilihan daerah NTT dan Papua sebagai sasaran program IMPACT dilatarbelakangi oleh sejumlah fakta, di antaranya Peraturan Presiden No. 131 Tahun 2015 yang menyatakan 18 kabupaten di NTT dan 16 kabupaten di Papua masuk ke dalam daftar daerah tertinggal tahun 2015-2019.

Program IMPACT oleh PPIA meyakini bahwa pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa untuk memutus rantai kemiskinan dan mempersiapkan bibit unggul bagi generasi masa depan.

Gerakan literasi yang membuka akses terhadap buku dapat menjadi gerbang awal pendidikan.

“Sebagai pelajar, kami sadar pendidikan merupakan kunci utama untuk pembangunan Indonesia. Oleh karena itu, PPIA menghimpun seluruh pelajar Indonesia di Australia untuk turut berpartisipasi memajukan Tanah Air di mana mereka berasal”, tutur Charity Manager of Indonesian Student Association of Australia (PPI Australia), Herfi Qurrota Hanina.

Melihat adanya satu nafas antara latar belakang program IMPACT dengan visi misi Kompas Gramedia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka program #AkuBaca dipilih sebagai jembatan yang tepat untuk menyatukan keduanya.

Proses kerjasama dilakukan secara online antara Jakarta – Melbourne.

“Tentunya kami menanggapi positif bentuk dukungan ini karena sejalan dengan apa yang kami tuju, yaitu meningkatkan Gerakan Literasi ke pelosok Nusantara”, ujar Viola Oyong selaku Corporate Communications Manager Kompas Gramedia.

Program IMPACT telah berjalan sejak Januari hingga April 2018.

Selain menggalang dana publik melalui situs crowdfunding, PPIA juga menerima dukungan dari sejumlah perusahaan.

Puncak program IMPACT ditutup dengan seremoni kecil pada tanggal 7 April 2018 yang bertempat di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne – Australia.

Turut hadir dalam acara Konsulat Jenderal RI di Victoria & Tasmania, Ibu Spica Tutuhatunewa, Kepala Penerangan Sosial Budaya KJRI Melbourne, Bapak Albert Abdi, serta perwakilan PPIA Cabang dan Ranting di negara bagian Victoria.

Dalam sambutannya, Ibu Spica yang juga berasal dari wilayah Timur Indonesia menuturkan bahwa melalui program IMPACT, anak-anak penerima bantuan mendapatkan kesempatan yang lebih baik karena kini pendidikan mereka telah didukung dengan fasilitas yang memadai.

Artikel Terkait