Berdasarkan pemberitaan di channel YouTube Official iNews, di awal tahun 2019 lalu seorang nenek bernama Masinah asal Gunungkidul, Yogyakarta digigit ular tanah.
Akibatnya tangan kanannya menjadi hitam dan melepuh.
2. Ular Hageni
Ular ini secara umum dikenal dengan nama Pit viper Hagen hijau, sedangkan nama latinnya Trimeresurus hageni.
Seperti naamnya, ular ini dapat dikenali lewat warna tubuhnya yang dari ujung kepala hingga ekor berwarna hijau.
Penyebaran ular Hageni mulai dari Semenanjung Thailand , Semenanjung Malaysia , Malaysia Timur, dna Singapura.
Sedangkan di Indonesia sendiri dapat dijumpai di Sumatra dan pulau-pulau terdekat Bangka , Simalur, Nias , Batu, dan Kepulauan Mentawai.
Dikutip dari reptile-database.reptarium.cz, ular jenis ini tergolong ular berbisa.
3. Ular Kobra
Ketua Aspera, Roy mengatakan Indonesia sendiri memiliki dua spesies ular Kobra.
Yakni ular Kobra Jawa dan Kobra Sumatra.
"Kita punya 2 spesies kobra, Naja Sputatrix dan Naja Sumatrana yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra," kata Roy saat dihubungi Tribunnews.com.
"Untuk Naja Sputatrix juga biasa disebut dengan Kobra Jawa," imbuhnya.
Ular sendok merupakan sebutan lain dari kedua ular ini.
Roy melanjutkan, baik Naja Sputatrix atau Naja Sumatrana memiliki panjang sekitar 1 hingga 2 meter.
Sedangkan warna hitam mendominasi di bagian sisik kedua ular tersebut.
"Kalau Naja Sumatrana ada sedikit corak yang bisa dilihat nggak polos seperti si saudaranya itu (Kobra Jawa, red)," terang Roy.
Bagian yang paling membedakan ular Kobra dengan King Kobra adalah kemampuan yang dimiliki Kobra untuk menyemburkan bisanya.
"Dan bisa menyemburkan bisanya selain dengan cara disuntikkan," tutur Roy.
Biasanya ular Kobra akan menyemburkan bisa ke bagian vital musuhnya, yakni mata.
Bisa ini mampu membutakan mata musuh atau penganggu si ular Kobra ini.
Mengandung racun neurotoksik, bisa ini menyerang sel saraf ketika berada di korbannya.
4. King Kobra
Roy menjelaskan King Kobra sendiri mampu tubuh lebih besar dari Kobra.
King Kobra dewasa mampu mencapai panjang 5 hingga 6 meter.
"Trus bisa mengembangkan tudungnya dan berdiri hampir sepertiga dari badannya dia," kata Roy.
King Kobra tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali Papua.
Selain ukuran tubuh yang membedakan dengan Kobra, King Kobra tidak mampu menyemburkan bisanya.
"Dan King Kobra nggak nyembur kaya kobra jadi dia menyuntikkan bisa dengan lewat gigitan aja," tandasnya.
Bisa King Kobra mengandung racun neurotoksik yang kuat dan menyerang sistem saraf yang bisa menimbulkan kematian.
5. Ular Weling
Ular Weling memiliki nama lain Blue Crait atau Malayan Krait, sedangkan nama latinnya adalah Bungarus candidus.
Dari segi warna, ular Weling memiliki sisik berwarna dasar hitam, yang membuatnya berbeda terdapat kominasi warna putih yang berselang-seling seperti garis zebra cross.
Roy Silalahi menjelaskan ular weling masuk dalam jenis ular berbisa yang sangat berbahaya.
Ular Weling dikategorikan ke dalam ular berbisa mematikan, sangat berbahaya" kata Roy.
Roy membeberkan bisa ular weling bersifat neurotoksin yang menyerang sistem syaraf.
Bahayanya lagi bisa tersebut mampu menyebar secara cepat dan efeknya menyebabkan gagal jantung hingga meninggal dunia.
Berikut tadi deretan ular berbisa mematikan di Indonesia, selain daftar di atas sebetulnya masih sejumlah spesies ular lainnya. (Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Deretan Ular Berbisa dan Berbahaya di Indonesia, Bukan Hanya King Kobra dan Weling