Selalu Ikuti Impian Kita, Jangan Sampai Hidup Dalam Penyesalan

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Selalu ikuti impian kita, jangan sampai menyesal ketika impian kita tidak terpenuhi.

Intisari-Online.com – Alkisah, dua bersaudara tinggal di tingkat 80. Ketika tiba di rumah pada suatu hari, mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat bekerja lagi dan harus menaiki tangga untuk sampai ke tempat tinggal mereka.

Setelah berjuang hingga tingkat 20, mereka terengah-engah dan merasa lelah. Mereka memutuskan untuk meninggalkan tas mereka dan kembali lagi untuk mengambilnya keesokan harinya. Mereka pun naik lagi.

Ketika mereka telah berjuang sampai ke tingkat 40, sang adik mulai mengomel dan keduanya mulai bertengkar. Mereka terus menaiki tangga sambil bertengkar, hingga sampai ke lantai 60.

Mereka kemudian menyadari bahwa hanya tinggal 20 tingkat lagi untuk sampai ke rumah dan memutuskan untuk berhenti bertengkar, terus mendaki dengan tenang.

BACA JUGA: Gadis 12 Tahun dengan Tumor di Wajahnya Itu Kini Bisa Tersenyum dan Kembali Merangkai Mimpinya

Dalam diam, mereka kembali mendaki dan akhirnya mencapai rumah mereka. Masing-masing berdiri dengan tenang di depan pintu dan menunggu yang lain membuka pintu.

Ketika itulah mereka menyadari bahwa kunci rumah mereka ada di tas yang mereka tinggalkan di lantai 20.

Kisah ini merefleksikan kehidupan kita. Banyak dari kita hidup di bawah harapan orangtua, guru, dan teman-teman kita.

Kita jarang bisa melakukan hal-hal yang benar-benar kita sukai dan cintai dan berada di bawah begitu banyak tekanan hingga pada usia 20 tahun, kita merasa lelah dan memutuskan untuk membuang beban itu.

Terbebas dari stres dan tekanan, kita bekerja dengan antusias dan memimpikan keinginan dengan ambisius.

Tetapi saat kita mencapai usia 40 tahun, kita mulai kehilangan visi dan impian kita. Kita mulai merasa tidak puas dan mulai mengeluh serta mengkritik. Kita menjalani hidup sebagai penderitaan karena kita tidak pernah puas.

Mencapai usia 60, kita menyadari bahwa kita hanya memiliki sedikit yang tersisa untuk mengeluh lagi, dan kita mulai berjalan di episode terakhir dalam kedamaian dan ketenangan.

Kita berpikir bahwa tidak ada yang tersisa untuk mengecewakan kita, hanya menyadari bahwa kita tidak dapat beristirahat dalam damai karena kita memiliki mimpi yang tidak terpenuhi. Impian yang kita tinggalkan 60 tahun yang lalu.

Jadi, apa mimpi Anda? Ikuti impian Anda, sehingga Anda tidak akan hidup dengan penyesalan.

BACA JUGA:Pernah Mimpi Orang yang Telah Meninggal? Ini Artinya!

Artikel Terkait