Find Us On Social Media :

Ketika Iwo Jima dan Okinawa Menjadi Sasaran Amuk dan Balas Dendam Amerika Serikat Saat Perang Dunia II

By Ade Sulaeman, Rabu, 11 April 2018 | 10:55 WIB

Intisari-Online.com – Januari 1945, Amerika Serikat mempersiapkan armada untuk melakukan penyerangan terhadap Iwo Jima, 1.223 km sebelah selatan Tokyo, jarak yang sama dari Pulau Saipan di sebelah utara.

AS mengerahkan 1.000 kapal, gabungan dari gugus tugas yang dipimpin Laksamana Madya Mark Andrew Mitscher dan Laksamana Muda Calvin Thornton Durgin.

Sebanyak 12 kapal induk turut dalam konvoi membawa 226 pesawat F4F Wildcat dan 138 TBM Avenger.

Sementara dari Saipan, AS mengerahkan pengebom berat B-29 Superfortress. Pembukaan serangan dilakukan oleh Gugus Tugas 58 pada jarak 97 km dari Tokyo.

(Baca juga: Ingin Istri Rasakan Orgasme Tak Terlupakan? Ini Empat Langkah yang Mesti Dilalui)

Serangan terhadap ibukota Jepang sengaja dilakukan guna mengamankan konvoi penyerbuan dan mengalihkan perhatian lawan.

Jepang merespons dengan meluncurkan 100 pesawat dimana 40 di antaranya berhasil dijatuhkan AS.

Tanggal 19 Januari, AS melakukan bombardemen menggunakan delapan kapal perang terhadap Tokyo dibantu dengan serangan dari udara oleh armada Helldiver, Avenger, dan Corsair.

Jepang terus menghadang dan mempertahankan Tokyo. Sementara pada sore harinya, 40.000 personel Marinir AS mulai mendarat di Iwo Jima dengan dilindungi armada udara dari  kapal induk USS Enterprise dan USS Saratoga.

(Baca juga: Wanita Ini Diceraikan Suaminya Gara-gara Hanya Mandi dan Berhubungan Seks Sekali dalam Setahun)

Ketika Jepang menyadari bahwa telah terjadi invasi ke Iwo Jima, pesawat-pesawat Negeri Matahari terbit yang terbang ke pulau itu menjadi sasaran empuk AS.

Meski demikian, Jepang bukan berarti tak bisa melakukan perlawanan sama sekali. Pukul 17.00 tanggal 21 Februari, USS Saratoga mendapat serangan enam penempur Jepang.

Dua berhasil ditembak AS lebih dahulu, namun pesawat tetap meluncur menghantam kapal induk menyebabkan ledakan di bagian samping.