Buat Para Praktisi Pemasaran, Content Marketing Award Segera Digelar untuk Pertama Kalinya di Indonesia

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Indonesia Content Marketing Award, sebuah ajang mengapresiasi sekaligus mengukur strategi content marketing.

Intisari-Online.com -Para praktisi pemasaran di Indonesia boleh bersenang hati.

Sebentar lagi akan digelar Indonesia Content Marketing Award, sebuah ajang untuk mengapresiasi sekaligus mengukur strategi content marketing yang telah dilakukan.

Indonesia Content Marketing Award (ICMA) akan digelar pada Rabu, 11 April 2018.

Dalam acara di Ballroom Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta, akan diumumkan berbagai brand dan institusi yang dianggap berhasil dalam mempraktikkan strategi content marketing.

Perhelatan ICMA 2018 digelar dalam format bukan hanya penyerahan anugerah semata.

Di dalam acara juga disajikan beberapa content marketing insight.

Sebagai pihak penyelenggara, Grid Story Factory dan Grid Voice—agensi content marketing dan influencer marketing di lingkungan Kompas Gramedia—akan menyajikan hasil survei atas audiens dan para marketer.

Presentasi akan dibawakan Dani Satrio (Grid Story Factory Head of Strategy) dan Reza Bertiano Maspaitella (Grid Voice Head of Strategy).

Selain itu ada pula dua pembicara tamu.

Brittany Bott (Business Development Manager – JAPAC Socialbakers) akan memberikan pencerahan dalam kaitannya dengan upaya pemasaran melalui media sosial, sementara Dr. Muhammad Faisal M.Si (pendiri Youth Laboratory Indonesia) akan memberikan paparan mendalam tentang pasar Indonesia atas riset generasi yang ia sebut sebagai “Generasi Phi”.

“Melalui ICMA 2018 kami berniat untuk mulai membangun ekosistem industri content marketing di Indonesia. Kami ingin mengajak semua pihak yang terkait dengan industri ini untuk bersama-sama menatanya,” ujar Chairman ICMA, Junior Respati Eko Putro.

“Proses ini dilandasi semangat: selain memberi manfaat bagi para pelaku, juga memberi manfaat bagi masyarakat yang lebih luas,” tambahnya.

Kategori dalam ICMA 2018

Intinya ada dua ketegori besar dalam ICMA 2018: The Best Content Marketing Implementation in Industry dan Special Award.

The Best Content Marketing Implementation in Industry adalah penghargaan atas brand yang terlingkup dalam 12 kategori. Mulai dari kategori industri Food, Beverage, Finance sampai Apparel.

Dari 58 brand yang masuk dalam daftar nominasi, akan diumumkan brand terbaik yang berhak menyandang predikat “The Content Marketing Implementation of the Year”.

Sementara untuk “Special Award” penghargaan diberikan atas brand atau institusi yang piawai menjalankan strategi di berbagai saluran distribusi konten. Di kategori ini ada enam penghargaan.

Lima di antaranya meliputi: “The Best Corporate Website”, “The Best Use of Brand Website”, “The Best Use of Facebook”, “The Best Use of Instagram”, serta “The Best Use of Youtube”.

Ada 5 brand yang menjadi kandidat di setiap penghargaan di kategori ini, sehingga jumlah nomineenya mencapai 25 brand.

Sebagian brand yang menjadi calon pemenang di kategori “Special Award” merupakan brand yang berada di luar berbagai nama yang terjaring di dalam “The Best Content Marketing Implementation in Industry”.

“Dalam proses seleksi kami melihat cukup banyak brand yang memang sengaja fokus di saluran distribusi konten tertentu. Misalnya, menjalankan strategi di Facebook atau di YouTube saja. Itu sebab banyak nama yang tidak tercantum sebagai kandidat di kategori ‘The Best Content Marketing Implementation in Industry’, tapi menjadi nominee di platform media sosial tertentu,” jelas Eddy Suhardy, ICMA 2018 Head Judge.

“Special Award” juga menyertakan penghargaan keenam, yakni “The Best Inhouse Magazine”.

Inilah penghargaan bagi brand atau institusi, di mana di dalamnya dibagi dalam tiga jenis: BUMN, pemerintahan dan institusi bisnis swasta.

Di masing-masing subkategori terdapat 5 nominee, sehingga jumlahnya adalah 15 nominee.

Dengan demikian, di “Special Award” terdapat 40 nominee.

Seleksi Berlapis Menentukan yang Terbaik

Pemilihan brand maupun institusi yang masuk dalam daftar nominasi di ICMA dilakukan dalam seleksi yang berjenjang.

Dari lebih 8.000 brand yang dimonitor, panitia menyaring dalam lima tahap seleksi sepanjang September 2017 hingga Maret 2018. Hasilnya: ada 57 brand yang masuk sebagai nominee.

Berbagai brand yang masuk dalam daftar nominasi dinilai oleh para juri independen.

Mereka adalah: Sapto Anggoro (CEO Tirto.id), Dennis Adhiswara (CEO Layaria Network), Borrys Hasian (Design Lead Grab Southeast Asia), Edwin Syarif Agustin (Business Director Bubu.com), Wisnu Nugroho (Editor in Chief Kompas.com), dan Eddy Suhardy (Media Advisor Grid Story Factory) yang juga bertindak sebagai kepala dewan juri.

Aspek yang dinilai meliputi performa, kualitas engagement, kualitas konten—baik di situs web maupun media sosial—juga UI dan UX di media yang dikelola oleh brand.

Aspek serupa juga dilakukan untuk inhouse magazine. Kualitas desain-visual, baik di cover maupun halaman isi, serta penilaian atas kualitas isi.

“Setiap aspek memiliki 6 sampai 8 parameter turunan. Dengan demikian penilaian kami boleh dibilang cukup komprehensif,” tutur Eddy Suhardy.

Perhelatan ICMA 2018, yang disebut sebagai ajang anugrah content marketing pertama di Indonesia, mendapat sambutan antusias.

Bukan hanya dari kalangan marketer atau institusi pengelola brand, namun juga dari institusi pemerintah, BUMN bahkan lembaga tinggi negara.

Tak kurang dari 350 undangan akan hadir di Ballroom Djakarta Theater, Rabu 11 April 2018 mendatang.

Artikel Terkait