Penulis
Intisari-Online.com -Hingga saat ini kasus virus corona belum terkonfirmasi ditemukan di Indonesia.
Beberapa kabar pasien yang dirawat karena dugaan virus corona di beberapa rumah sakit juga dipastikan masih negatif.
Kondisi ini menjadikan Indonesia masih aman dari ancaman wabah virus corona yang menyebar dari Wuhan, China.
Namun di sisi lain, ketiadaan kasus virus corona di Indonesia mengkhawatirkan beberapa ahli.
Terutama apabila kemungkinan virus menyebar tanpa terdeteksi.
Perwakilan WHO di Indonesia, Dr Navaratnasamy Paranietharan mengatakan bahwa Indonesia telah mengambil langkah konkret termasuk penyaringan di perbatasan internasional dan menyiapkan rumah sakit apabila terdapat kasus yang potensial.
Meski begitu, ia mengatakan masih banyak hal yang harus disiapkan Indonesia mulai dari pengawasan, deteksi hingga persiapan fasilitas terkait dengan skenario apabila terjadi wabah.
"Ketersediaan alat tes khusus untuk mengkonfirmasi nCoV (novel coronavirus) minggu ini adalah langkah yang signifikan ke arah yang benar," ujarnya sebagaimana dikutip dari Sydney Morning Herald (7/2/2020).
Sebelumnya, Indonesia sempat disorot lantaran belum menerima alat tes khusus yang diperlukan untuk bisa mendeteksi dengan cepat virus corona jenis baru.
Sejauh ini, otoritas medis Indonesia mengandalkan tes pan-coronavirus yang bisa mendeteksi semua kerabat virus corona.
Tetapi, tes tersebut memerlukan pengurutan gen untuk mengetahui dengan pasti itu adalah virus corona Wuhan atau bukan. Seluruh tes tersebut selama ini memakan waktu lima hari.
"Kami (WHO) prihatin Indonesia belum melaporkan satu pun kasus yang dikonfirmasi,” ujar Dr Navaratnasamy.
“Tetapi kami telah diyakinkan oleh otoritas terkait bahwa pengujian laboratorium telah bekerja dengan baik," tambahnya.
Namun, di tengah kabar di Indonesia belum ditemukan kasus virus corona, kini malah seorang warga negara China yang dikabarkan telah dinyatakan positif mengidap virus corona Wuhan atau Covid-19 juga disebut telah mengunjungi Bali akhir bulan lalu.
Dilansir dari Jakarta Post, Rabu (12/2/2020), informasi itu disebut berasal dari otoritas provinsi Anhui, China dan dimuat dalam unggahan resmi administrasi Anhui di Weibo pada Kamis (6/2/2020).
Unggahan tersebut menuturkan bahwa Pusat Pengendalian Penyakit Huainan melaporkan mengenai seorang pasien bernama Jin yang ditemukan telah terinfeksi virus corona pada hari Rabu (5/2/2020).
Jin disebut telah terbang menggunakan Lion Air JT2618 dari Wuhan ke Bali pada 22 Januari 2020, berlibur selama hampir seminggu di Bali, dan kembali ke Shanghai pada 28 Januari 2020.
Terkait kabar ini, Kompas.com menghubungi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anung Sugihantono.
Anung menyatakan bahwa hingga saat ini, Kemenkes belum mendapat konfirmasi dari The National IHR Focal Points (NFP) China terkait persoalan ini.
"Secara formal NFP IHR China belum menotifikasi," kata Anung kepada Kompas.com via pesan singkat, Rabu (12/2/2020).
Pada prinsipnya, terkait orang yang suspect atau hanya terduga terinfeksi Covid-19, dengan faktor risiko perjalanan dari dan ke Wuhan, akan ada komunikasi atau laporan antar-negara.
"Kalau benar yang memberitahu antar-negara adalah NFP IHR-nya, bukan media," tegasnya.
Selain itu, hingga artikel ini diterbitkan dan dari konfirmasi lanjutan dari Anung pada Kamis (13/2/2020), tidak ada pasien, baik itu warga negara asing dan warga negara Indonesia, yang positif terinfeksi Covid-19 di Indonesia.
"Di Indonesia enggak ada pasien Covid-19," ujarnya.
Ellyvon Pranita
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Warga China Positif Corona Usai Kunjungi Bali, Ini Kata Kemenkes"