Sering Diucapkan, Ternyata Kalimat-kalimat Ini Justru Tak Boleh Dikatakan Orangtua kepada Anak

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com -Setiap orangtua tentunya ingin jika si kecil tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.

Namun, merawat sang buah hati bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan mudah, terlebih lagi orangtua harus menjaga perkataannya demi kebaikan kondisi psikologis anak.

Seperti yang dikutip dariGood Housekeeping, ada beberapakalimat yang tidak boleh dikatakan orangtua kepada anak, yaitu seperti berikut:

(Baca juga: Jadi, di Manakah Soeharto saat Aksi Penculikan Besar-besaran Terhadap para Jenderal TNI AD Terjadi?)

1. "Kamu selalu...." atau "Kamu tidak pernah...".

Kalimat tersebut memang kerapkali diucapkan orangtua secara refleks. Akan tetapi ada baiknya jika penggunaan kalimat tersebut dihindari.

"Hati-hati, kedua kata-kata itu ada makna di dalamnya. Di dalam pernyataan "Kamu selalu..." dan "Kamu tidak pernah" adalah label yang bisa melekat selamanya di dalam diri anak," ujar Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis.

Tak hanya itu, Berman juga melanjutkan bahwa jika kedua kalimat tersebut sering dilontarkan oleh orangtua kepada anaknya, maka akan membentuk kepribadian si kecil. Anak-anak akan menjadi seperti yang dikatakan terhadap dirinya.

(Baca juga: Menguak Misteri Sekolah Intelijen, Tempat Para Calon ‘James Bond’ Indonesia Ditempa Secara Rahasia)

"Sebaliknya, bertanyalah kepada anak tentang apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu dia mengubah kebiasaannya. Misalnya, 'Kalau diperhatikan kamu sering lupa membawa pulang buku pelajaran ke rumah. Apa yang bisa Ibu bantu supaya kamu ingat untuk membawa bukumu pulang?'. Pernyataan seperti itu akan membuat anak merasa terbantu dan nyaman," jelas dr Berman.

2."Bukan begitu caranya. Sini, biar ayah/ibu saja."

Biasanya orangtua mengeluarkan kalimat tersebut jika mereka meminta tolong kepada si kecil untuk membantu melakukan sesuatu, namun si kecil tidak melakukannya seperti yang kita inginkan.

Dr Berman mengatakan bahwa hal itu adalah salah atau sebuah (kesalahan), karena si kecil menjadi tidak bisa belajar bagaimana caranya melakukan hal seperti yang kita inginkan.

(Baca juga: Mengenang G30S: Inilah Hasil Otopsi Lengkap 7 Perwira TNI AD Korban G30S Berdasarkan Visum et Repertum)

Nah, dibandingkan kita mengatakan hal tersebut, sebaiknya kita melakukan langkah kolaboratif dengan mengajak anak melakukan pekerjaan tersebut bersama-sama sembari kita menjelaskan bagaimana cara yang benar untuk melakukannya. (tabloid-nakita.com)

Artikel Terkait